Sebagaimana kita tahu bahwa masyarakat sangat menyukai berita yang bombastis. Apalagi sebagian masyarakat ada yang sudah merasa pas dengan media tersebut. Terlepas dari berita itu Hoax atau bukan, masyarakat masih banyak yang enggan mencari berita pembandingnya lagi.
Sekarang, kita bayangkan saja, bagaimana jika berita yang sudah terlanjur tersebar luas dan menjadi konsumsi publik tersebut dan dianggap benar, tapi ternyata hanya Hoax alias April Mop doang.
Dan media yang memuat berita bukannya meralat dengan memuat berita baru tapi hanya mengubahnya, yang isinya sangat jauh dari yang aslinya.
***
Catatan :
*Sekedar saran saya saja ya, kalau Tempo hanya ingin menyampaikan berita yang sangat heboh –murni tanpa ada kepentingan lain- tapi tidak mau bersusah payah mengkonfirmasi lagi ke pihak terkait, ada baiknya mereka mengguna media lain yang mereka miliki, misalkan Indonesiana atau kesini aja di Kompasiana.
Pakai saja akun anonim atau akun tuyul seperti yang sudah dilakukan banyak orang. Toh kalau beritanya heboh, pasti akan sampai juga koq.
Tapi perlu diketahui juga, banyak K’ers yang menggunakan akun resmi atau akun tuyul sekalipun yang punya kredibilitas lho. Karena bisa dilihat, banyak K’ers yang demi menjaga nama baiknya, masih mau bersusah payah mencari data pembanding, tidak asal asalan membuat tulisan fiksi yang dianggap nyata.Â
Walaupun ada juga beberapa K’ers yang (entah pakai akun resmi maupun akun tuyul) yang tergelincir berhalusinasi, tapi itu bisa dihitung dengan jari.
* Simak kemarahan Ahok terhadap wartawan tempo dan perhatikan akibat yang akan ditimbulkan dikemudian hari...