Jadi, sangat aneh jika Tempo ingin mengkonfirmasi berita yang jelas jelas bakalan heboh, tapi merasa tidak ditanggapi, karena Tempo punya akses ke Ahok.
Kecuali mereka tidak punya akses ke Ahok, seperti K’ers atau blogger lainnya, itu lain cerita.
“Kemudian, pada artikel Penggusuran Kalijodo Disebut Barter Reklamasi yang dimuat Koran Tempo pada 12 Mei 2016, Tempo sudah memasukkan konfirmasi dari pihak Podomoro. Sebabnya, artikel tersebut memang ditujukan untuk memberitakan Podomoro Land.”
Saya cuma mau tanya, apakah selugu itu wartawan dan redaksi Tempo? Ini cara ngeles yang paling lemah dan sangat lugu, ibarat media kemarin sore aja. Atau bisa juga dibilang koq wartawan Tempo cuma bisa segitu doang cara mikirnya sih? Sehingga saking lugunya mereka tidak tahu bahwa efek berita tersebut hanya kepada APL, tidak akan merembet ke Ahok, jadi mereka tidak mau konfirmasi lagi ke Ahok?
Jadi sudah tampak jelas, ada perubahan nyata dalam pemberitaan Tempo, yang dari dulunya mendukung Ahok, kini keliatan mulai “memojokan” Ahok.
Menyikapi perubahan arah Tempo, akun @kurawa yang dianggap pendukung Ahok, mulai melakukan serangan balik ke Tempo. Hal inilah, yang menyebabkan terjadinya perang terbuka di media, antara Tempo dengan akun @kurawa.
Akun @kurawa membeberkan laporan keuangan Tempo yang sedang morat marit
Tempo mempunyai hutang yang mau jatuh tempo pembayaran. Sedangkan laba bersih Tempo sedang anjok...
Pembeberan laporan keuangan Tempo, kemudian ditanggapi dengan kicauan oleh Redaktur Eksekutif Tempo, Budi Setyarso...