![http://bioskopkeren.org/nonton-eddie-the-eagle-subtitle-indonesia/](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/12/bukan-ahok-2-5733d3506423bdac0edaa0af.jpg?t=o&v=555)
Tidak akan ada cerita ini dong kalau ia putus asa. Â Karena , penolakan itu justru baru awal dari cerita ini dimulai...
Pada mulanya, Eddie jelas sangat kecewa karena tidak berhasil masuk tim Inggris. Namun saat Eddie menonton acara olahraga, yang menyiarkan aksi Ski Jumping yang paling spektakuler. Muncul idenya untuk latihan Ski Jumping.
Segera ia pergi mendatangi Komite Olimpiade Inggris. Disana, Eddie mengetahui bahwa Inggris sudah tidak punya atlet Ski Jumping sejak tahun 1929.
Eddie gembira ketika mengetahui Inggris tidak punya atlet Ski Jumping, itu berarti ia berpeluang besar untuk bisa mewakili Inggris di Olimpiade Musim Dingin di tahun berikutnya.
Maka, secepat itu pula, Eddie langsung memutuskan pergi ke Garmisch, Jerman, tempat berlatih Ski Jumping.
Sebuah ide yang benar benar bisa dibilang NEKAD SEKALIGUS GILA.
Mengapa? Tanpa bekal apa apa, tanpa pernah latihan sebelumnya, tanpa bakat sama sekali. Selain itu, untuk menjadi atlet Ski Jumping, harus mulai latihan sejak umur 5 atau 6 tahun. Sedangkan usia Eddie saat itu sudah 22 tahun...!
Ejekan serta cemoohan dari orang, sudah biasa diterima Eddie sejak kecil. Jadi sudah bukan masalah lagi. ketika disana ia hanya dijadi bahan olokan saja. Tidak sedikit yang mengatakan dia gila.
Sunggu suatu kebetulan, di tempat latihan, Eddie bertemu dengan Bronson Peary (diperankan oleh Hugh ‘Wolverine’ Jackman), mantan atlet Ski Jumping, yang pernah menjadi juara Youth Champion 1968.
Saat itu, Peary bekerja sebagai pengeruk salju di Garmisch. Eddie melihat Peary adalah sosok yang cocok untuk menjadi pelatihnya. Ia lalu meminta Peary untuk memberikan tips dan saran, tentang apa yang mesti dilakukan untuk menjadi atlet Ski Jumping.