Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Artis Meroket, Film Melorot

10 Maret 2016   16:46 Diperbarui: 15 September 2017   22:04 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mirisnya, yang malah terkenal diluar negeri dan memenangkan sebanyak 36 penghargaan diberbagai festival film di banyak negara, justru film dokumenter yang bisa “mencoreng” wajah negeri ini,  (Seperti film “The Act of Kiling” dan film ''The Look of Silence'' karya Joshua Oppenheimer)

Ada beberapa hal yang saya perhatikan, mengapa film nasional kita belum juga bisa bersaing dikancah internasional...

*PENGUSAHA FILM KURANG SERIUS DAN TIDAK FOKUS...

Apakah para pengusaha film nasional tidak tahu bahwa bisnis perfilman bukanlah hanya sekedar bisnis ecek ecek atau cuma sekadar untuk penghibur ala kadarnya semata? Mengapa para pengusaha masih memandang sebelah mata terhadap dunia hiburan?

Kalau dikatakan tidak menguntungkan, tidak mungkin, bisa dilihat dari kesuksesan para artisnya.

Tapi sungguh mengherankan, mengapa sebuah industri yang sangat luar biasa besar ini sampai sekarang tidak ditangani secara serius oleh para pegiat perfilman nasional?

Buktinya bisa dilihat secara nyata, mutu perfilman kita sampai sekarang, kalau tidak dibilang semakin buruk tapi tidak menjadi semakin baik, bukan?

Kenapa saya bilang kita kurang serius menangani industri yang luar biasa ini?

Sekarang gini deh, berapa banyak film yang telah diproduksi Indonesia dalam setahun?

Lalu berapa banyak dalam setahun itu, film yang masuk kategori pantas dilihat? Bukan kategori baik lho... Tapi pantas.

(Karena banyak film nasional yang beredar sekarang ini sangat tidak pantas dilihat, terutama oleh anak anak yang memasuki usia remaja. Film nasional yang beredar lebih banyak yang hanya mengeksploitasi tubuh perempuan saja.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun