Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Patung Arjuna Dihancurkan, Mengapa Patung Polisi Dibiarkan?

16 Februari 2016   17:28 Diperbarui: 16 Februari 2016   18:01 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusakan patung di Purwakarta hanya satu dari sekian ribu aksi anarki yang telah dilakukan ormas terhadap sesuatu yang tidak mereka sukai. Anehnya, setiap kali ada tindakan anarkis dari mereka, penegak hukum tidak pernah berani menuntut dan menghukum dengan hukuman maksimal.

Benar ada yang ditangkap dan diadili, tapi bisa dilihat hukumannya. Setelah persidangan mereka langsung bebas. (Saya kasih contoh : lihat kasus Cikeusik yang menggegerkan masyarakat pada Pebruari 2011, hanya divonis 3 sampai 6 bulan penjara)

Lalu apa artinya hukuman itu? Apakah hukum seperti itu bisa membuat efek jera?

Hahaha.... Yang ada malah jadi bahan tertawaan dan cemoohan saja.

***

Beberapa hari yang lalu, Gubernur DKI Ahok, berniat ingin membongkar tempat prostitusi Kalijodo. Bukan hal yang baru, karena sebelumnya sudah berulang kali ajang prostitusi, perjudian dan rentenir ini dibongkar (Liputan 6) (Rakyat Merdeka), tapi tak lama kemudian dibangun lagi dan lagi.

Lalu muncul dukungan dari FPI. Secara logika, sungguh tidak masuk akal. Mengapa sebelumnya FPI yang mengatasnamakan agama justru diam saja melihat ada tempat prostitusi? Takut? Atau memang dapat jatah juga seperti polisi?

Coba perhatikan pernyataan mereka...

"Jadi untuk Kalijodo kita sudah beberapa kali coba kesana tapi berakhir bentrokan," kata Novel saat dihubungi Sindonews, Kamis 12 Februari 2016.

Novel melanjutkan, sekitar tahun 2007 FPI mendatangi lokalisasi yang sudah cukup lama itu. Preman yang bertugas mengamankan tempat esek-esek itu rupanya tidak terima dengan kehadiran FPI.

"Jadi mereka kita omongin baik-baik. Tiba- tiba mereka nyerang kita. Nah polisi ngertinya kita yang nyerang dulu. Tapi akhirnya kita bisa pukul mundur tuh preman," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun