Sebagai salah satu penulis di Kompasiana, saya merasa tersinggung jika dikatakan orang orang ngarang tulisan di Kompasiana. Karena dalam keterangannya tertera “orang orang” yang berarti sudah menunjuk pada banyak orang.
(Berbeda jika saya katakan Said Didu Bodoh, karena bisa saja saya menunjuk satu orang Said Didu yang teman kecil saya dulu. Yang tiap hari main apapun kalah terus sampe kelas VI masih belum bisa mandi dan makan sendiri, padahal fisiknya normal. Bayangin aja, kalau sehabis mandi sendiri, masih banyak sabun dimukanya. Kalau makan sendiri, nasi dan lauknya bisa berceceran kemana mana. Padahal sekolahnya pandai dan dapat ranking 10 besar terus.)
Sekarang saya mau tanya sama Said Didu yang menjabat sebagai Staf khusus Kementerian ESDM, siapa saja yang dianggap orang orang ngarang di Kompasiana? Dan tulisan mana yang dianggap ngarang? Dan tulisan apa saja yang dianggap ngarang? Tunjuk langsung aja...
Kalau mengatakan orang orang ngarang tulisan di Kompasiana, itu bisa berarti semua tulisan di Kompasiana cuma karangan aja.
Apakah benar Said Didu Staf khusus Kementerian ESDM, menganggap semua tulisan di Kompasiana ini cuma ngarang?
Apakah Said Didu Staf khusus kementerian ESDM tidak pernah baca tulisan reportase? Atau membaca tulisan pengalaman pribadi pak Tjipta? Apakah semua itu juga dianggap ngarang?
Tolong jelaskan ke publik!
Dan tolong diingat, jangan merendahkan semua tulisan dan penulis Kompasiana.
***
Dalam KBBI jelas dikatakan bahwa mengarang-ngarang bukan tulisan yang menceritakan hal yang sebenarnya.