-Untuk hal ini, bahkan saya sudah sampai membuat 4 tulisan tanpa ada respon sama sekali. Apakah saya salah?
***
Para sahabat Admin dan Kompasianer yang baik budiman dan saya sayangi, sekalian...
Layaknya peraturan baru, sebaiknya admin melakukan sosialisasi T&C ini, entah berupa email atau berupa himbauan supaya Kompasianer lebih mengerti tentang semua aturan yang sekarang. (bisa juga ditempatkan di Beranda)
O iya, setelah merebaknya photo heboh itu, banyak orang yang mengkaitkan dengan acara tahunan Kompasiana, Kompasianival 2015, yaitu pemilihan Kompasianer Favorit atau yang seperti itu, untuk character assassination pada akun tersebut.
Sekedar ide dari saya, mumpung sekarang belum ada nominasi di acara Kompasianival 2015, bagaimana jika mulai saat ini setiap acara KOMPASIANIVAL TIDAK ADA LAGI NOMINASI atau penobatan Kompasianer apapun supaya tidak terjadi kehebohan yang bisa merusak pertemanan di Kompasiana ini lagi.
Cukup sudah perdebatan tentang Kompasianer inilah, itulah, yang ga ada gunanya dan cuma ngabisin energi, ga keruan aja.
(tentu masih ingat dong, tentang perdebatan dan kontroversi Kompasianival 2014 lalu?)
Bisa dilihat, berapa banyak Kompasiner yang dulu terpilih menjadi Kompasianer ini atau itu, apakah sampai sekarang masih aktif menulis di Kompasiana? Ada memang, tapi seberapa banyak? Seberapa aktif? Bandingkan dengan sebelum mereka terpilih dulu. Cuma pak Tjip yang masih terus aktif menulis kan?
Jadi, menurut saya cukup sampai Pak Tjipta Effendi aja, tokoh ayah yang sangat bijak, yang akan menjadi Kompasianer of th Year sepanjang masa dan tak tergantikan