Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Karena Kompasiana, Saya Belajar Arti Kejujuran dan Keberanian

16 September 2015   20:12 Diperbarui: 17 September 2015   00:01 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narkoba Dalam Penjara, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab??

Sejujurnya saya katakan, walaupun saya sering memaki bandar narkoba, tapi kalau ada salah satu sahabat saya ternyata sudah menjadi bandar narkoba, yang kemudian bertemu muka, saya belum bisa secara langsung memakinya.

Mungkin saya hanya bisa sedikit menghindar kalau kebetulan ketemu di jalan, atau tidak datang ketika di undang dalam pertemuannya, tapi kalau memang sengaja langsung pergi untuk menghindar dari pertemuan itu, saya belum tentu bisa.

Padahal, apa sih yang saya cari?

(Sebelumnya saya mohon maaf, ga ada niat sama sekali buat nyombongin diri atau narsis.)

Kehidupan kami tidak kaya, tapi sampai saat ini, saya belum butuh BLT atau bantuan yang sejenis dari pemerintah. Begitu juga dengan hubungan keluarga saya, biarpun saya sering tidur malem atau pagi, hubungan kami sekeluarga baik baik aja koq. Hal yang sama juga dengan di medsos, walaupun sekarang cuma punya akun Kompasiana sama Google+ doang, tapi saya yakin, sudah banyak orang yang tau saya di Kompasiana.

Sekali lagi maaf...

Akan sangat jauh bedanya jika saya tidak punya itu semua. Saya bisa tergiur dengan apa yang diiming iminginya. Saya bisa terpengaruh, ingin ikut masuk ke dalam ruang lingkup pergaulan sewaktu masih muda dulu atau saya ingin menjadi terkenal seperti Anggita Sari itu.

Baca juga : Kaitan antara Korupsi, Narkoba dan Anggita Sari yang Tidak dijerat dengan Pasal Narkoba

Kenapa banyak orang bisa berlaku jujur, saya ga bisa??? Pertanyaan itu yang terus menghantui pikiran saya. Apa sih motif saya? Kenapa saya takut, tidak berani menunjukan kebenaran? Kenapa saya ga berani jujur??

Dari situ, terbukti bahwa saya memang bodoh, saya memang lemah, tidak berani mengambil sikap dan saya tidak berani jujur walaupun hanya kepada diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun