Lalu bandingkan dengan transaksi yang saya beli barusan.
Â
Pertanyaan...:
Kemana selisih uang itu?
Kemana aliran uang admin bank itu? Apakah diambil oleh pengelola bank atau dibagi dengan pemerintah?
Jika admin bank itu memang kebijakan bank, bukankah bank sudah mendapat keuntungan dengan mengendapnya uang pelanggan di rekeningnya?
Kenapa ada selisih Kwh? Siapa yang mencuri?
Ini yang harus dijelaskan dengan transparan, karena itu bukan uang yang sedikit.
Masalah admin bank itu terasa sangat memberatkan bagi masyarakat kecil yang hanya sanggup beli pulsa listrik seharga Rp 20.000. Bisa dibayangkan setiap kali transaksi harus dibebankan dengan admin bank sebesar Rp 1600 atau Rp 2500. Jadi kalau beli pulsa listrik 10 kali sebesar Rp 200.000, berarti admin bank nya sebesar Rp 16.000 atau Rp 25.000 kan?
Belum lagi jika saya uraikan tentang adanya meterai dalam pembelian pulsa di atas Rp 250.000 yang ga tau kemana pula larinya uang meterai itu. Padahal, jika kita belanja barang seharga Rp 1 Juta bahkan lebih, apakah kita juga pakai meterai?