Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Pilu dibalik Perang Dunia II

8 Agustus 2015   23:48 Diperbarui: 9 Agustus 2015   06:37 3975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu ada perasaan ingin lebih dari yang lain. Lebih hebat, lebih kaya, lebih makmur dan lebih lebih lainnya.

Bahkan, jangan heran jika ada orang yang jahat, busuk dan gila sekalipun, ada juga orang yang ingin lebih jahat, lebih busuk dan lebih gila lagi.

Kerasnya persaingan dalam kehidupan, membuat manusia menjadi satu satunya mahluk yang sangat tega, kejam dan telengas. Hawa nafsu menguasai hati dan mempengaruhi pikiran manusia. Lalu terjadilah aksi saling makan memakan, yang besar memakan yang kecil, yang kuat memakan yang lemah, yang kaya memakan yang miskin dan lain sebagainya. Manusia semakin tidak lagi perduli terhadap sesama, karena hawa nafsu tidak lagi mengenal mana saudara, teman bahkan anak atau orang tua sekalipun.

Lihatlah sekeliling kita, apakah kita sudah perduli dengan sesama? Apakah kita sudah perduli dengan alam dan lingkungan sekitar?

Karena manusia mempunyai ingatan yang semakin hari semakin pendek, sehingga sering lupa ketika melakukan sesuatu. Tidak ada peristiwa atau kisah apapun yang bisa mengingatkan, menggugah hati dan pikiran manusia. Karenanya setiap hari semakin bertambah saja kisah yang menggegerkan dunia.

Seandainya saja, sewaktu ingin melakukan sesuatu, kita ingat bahwa tidak selamanya kita hidup di dunia, dan tidak dapat membawa apapun yang kita miliki saat ini...

Apakah kita juga masih mau berlaku curang, licik, keji?

Akankah kita tetap serakah untuk memenuhi hawa nafsu?

Apakah ketika sudah memiliki banyak, masih ingin memiliki hak orang lain dan masih juga tidak mau berbagi kepada sesama?

Apakah semua kejadian ini karena faktor hukum rimba atau seleksi alam? Ingatlah, kekerasan bukanlah satu satunya jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.

Akhir kata, sekali lagi saya mohon maaf, tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui siapapun, karena sangat tidak pantas rasanya jika saya yang lebih muda, dianggap berani menasehati atau menggurui orang lain, yang punya banyak pengalaman hidup dan pemikiran jauh melebihi saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun