Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Artikel Ringan dan Narsis...

20 Juli 2015   09:51 Diperbarui: 20 Juli 2015   09:51 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga supaya tetap menulis...

Nah, dari beberapa waktu lalu, saya udah ajak anak saya, Dhea, supaya nulis juga di Kompasiana, dari pada dia nulis entah dimana. Emang sih, waktu itu dia langsung register tapi karena lagi banyak yang dikerjain.

Bayangin aja, dia harus kuliah, ngajar (sekarang udah magang) , olahraga panjat tembok (wall climbing), belum lagi bergaul sama temen temennya, jadinya baru beberapa hari lalu Dhea sempet publish tulisannya...

Memang beda jauh Rubrik pilihannya dengan saya, karena anak muda sekarang sedikit sekali yang berminat menulis soal politik atau korupsi. Dhea emang dari kecil dulu seneng nulis fiksi atau puisi gitu dah (yang saya ga bisa, Hahahaha...)

Seneng rasanya ngeliat Dhea udah mau ikut nulis bukan cuma bergabung jadi silent reader doang di Kompasiana. Seneng juga ketika tulisannya mendapat respon positif dari temen temen Kompasianer (terima kasih sebesar besarnya buat temen temen K).

Ga terpikir dan ga diperkirakan dari awal, karena tulisannya ga di kilau sama admin, tapi ternyata sudah bisa mendapat banyak tempat di kolom “Nilai Tertinggi”. Biarpun hanya berada di urutan ke 5 paling bawah tapi itu merupakan sebuah surprise yang sangat menggembirakan.

Pagi pagi pas buka Kompasiana, sempet heboh seisi rumah, dengan jumlah tulisan yang beredar di Kompasiana, dan para penulis lainnya, tulisan fiksinya udah bisa ikut bersaing. Sekali lagi terima kasih buat temen temen K yang udah ngasih komen dan vote, yaaa....

Ada satu yang paling penting dari semua ini, yaitu bisa menjaga supaya mau terus menuangkan karyanya. Karena seperti yang sudah kita tau (Kompasianer yang udah lama bergabung), bahwa “kebanyakan” (berarti ga semua ya...) penulis fiksi itu “kurang sering berinteraksi” dengan sesama penulis lainnya.

Saya juga ga tahu apakah Dhea masih mau terus menulis? Masalahnya mood menulisnya sudah sangat berkurang, dibanding beberapa waktu lalu (jaman naruto sedeng nge top dulu, dia aktif menulis dikomunitas itu)

Efeknya udah bisa ditebak kan? Banyak tulisan fiksi (puisi, cerbung, cerpen) yang bagus bagus, justru tidak mendapat respon dari Kompasianer lainnya, sehingga ada beberapa penulis fiksi yang merasa bete -merasa kurang dihargai sama penulis lain- jadinya banyak penulis fiksi yang pindah ke blog -biarlah, itu kan hak mereka- tapi amat sangat disayangkan jika sampai mereka berhenti menulis.

Ini yang jadi bikin serba salah admin. Admin pastinya juga ga bisa berbuat lebih banyak lagi, karena dalam beberapa bulan terakhir ini, sudah memberi ruang yang cukup (menurut saya lho...) buat penulis fiksi dalam bentuk HL. Nah, kalau udah dikasih tempat kaya sekarang ini, mereka yang udah pergi, mau balik lagi jadi gimana? Siapa yang rugi? Tidak ada. Hanya saja sangat disayangkan, hubungan saling menguntungkan itu harus berakhir...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun