Pangeran Charles II, yang masih dendam -tapi frustrasi karena armadanya sudah habis- tanpa pikir panjang lagi, langsung mengirim surat permohonan bantuan kepada Raja Perancis Louis XIV, untuk bisa melumat Republik Belanda.
Perdana Menteri Johan de Witt memohon kepada Laksamana Michiel de Ruyter...
Berita tentang penyerangan pasukan Perancis membuat seluruh masyarakat Belanda makin ketakutan. Berita itu kemudian dimanfaatkan kubu Oranye dengan melontarkan fitnah keji untuk mendiskreditkan Michiel dan Perdana Menteri Johan de Witt.
Hampir saja rumah Michiel dibakar oleh massa yang sudah terhasut. Beruntung Anna bukanlah istri yang penakut, setelah memadamkan api yang dilemparkan ke dalam rumah, dengan gagah berani, ia menghadapi massa yang mulai bertindak brutal.
Inilah percakapan antara Anna dengan pendemo...
“Adakah yang lebih baik kalian lakukan? “Kembali ke keluarga kalian”
- Suamimu mengkhianati kami.
“Menghianati kalian? Benarkah? Jadi apa yang suamiku lakukan ketika Inggris menyerang kita di Plymouth? Dan Ter Heijde, dan Bergen dan Chatham? Apakah dia mengkhianati kalian? Atau apakah suamiku menyelamatkan kalian dan keluarga kalian? Aku mengerti bahwa kalian takut. Aku juga takut. Jadi, pulanglah dan biarkan Michiel melakukan apa yang selalu dilakukannya. Mempertaruhkan hidupnya hingga kalian semua bisa tidur dengan aman.