*Bukankah jika ingin dianggap sebagai Whistleblower, berarti Lulung juga sudah bersedia mengadukan teman temannya sesama anggota DPRD DKI dan siap jika dilabeli “penghianat” oleh sesama rekannya? (tentu masih ingat kasus Nazarudin, yang membongkar aib di tubuh partai Demokrat? Kemana larinya kasus Bunda Putri yang sudah menggegerkan istana itu ya?)
*Apakah Lulung merasa sudah dijadikan korban (kambing hitam) oleh teman temannya dan sekarang berbalik mengorbankan teman temannya?
*Apakah pantas seorang Abraham Lulung Lunggana untuk dijadikan Whistleblower? Yang notabene sudah berupaya mati matian agar Ahok lengser, terlebih setelah Ahok membeberkan adanya anggaran siluman.
Beberapa hari lalu saya pernah tulis, saya selalu berusaha bersikap netral jika menilai suatu masalah. Tapi jangan harap saya bisa netral jika terkait dengan kasus korupsi atau bandar narkoba.
Kali ini saya sependapat dengan Kabareskrim Budi Waseso yang mengatakan,kalau mau jadi Whistleblower, mengapa tidak dari awal? Nape kaga dari dulu Tong...?
(Gambar 1 , Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4)
Salam Damai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H