Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa yang Salah dengan Tukang Bubur?

11 September 2014   06:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*****

Teringat tentang tukang bubur ayam ini, ada contoh di Tangerang, kota tempat dimana saya tinggal, ada satu keluarga yang semuanya berdagang bubur ayam dan mereka bisa dibilang lumayan sukses. Diawali oleh sang ayah yang berdagang bubur ayam, sekarang anak anaknya semua berdagang bubur ayam, saya tahu hal ini, karena saya beberapa kali ngobrol dengan tukang bubur itu.

Di Tangerang, Bubur Ayam Spesial Keluarga (maaf bukan promosi ya...), yang saya tahu saja, sudah ada di lima tempat.  Di Jalan Karawaci, Di Jalan Gatot Subroto ( Jln Raya Serang), Di Perumahan Taman Cibodas dan ada 2 buah lagi di Kisamaun Pasar Lama Tangerang.

Pernah suatu kali,  saya menanyai kepada tukang Bubur Ayam Keluarga yang berada  di Jalan Kisamaun, Pasar Lama, tentang latar belakang pendidikannya dan mengatakan bahwa mereka  yang berdagang Bubur Ayam Spesial  Keluarga  semuanya adalah lulusan universitas dan mempunyai gelar sarjana!!!

Walaupun mereka sudah mempunyai gelar Sarjana, tapi mereka lebih memilih untuk berdagang bubur ayam daripada bekerja, karena penghasilan dari berjualan bubur ayam lebih menjanjikan daripada bekerja selain itu, mereka mempunyai prinsip yang sama yaitu, tidak mau diperintah orang lain. Kesuksesan dari berdagang bubur ayam ini, telah dibuktikan oleh orangtuanya yang  telah sukses memberikan pendidikan yang cukup untuk semua anak anaknya.

******

Pilihan telah ditentukan oleh Norman Kamaru dan dia sudah gagal dalam persaingan,untuk bisa menjadi artis terkenal di kancah dunia hiburan tanah air. Menurut saya "seharusnya" Norman Kamaru tidak perlu menyesali tindakan yang sudah dilakukannya karena semua itu adalah pilihannya.

Berapa banyak diantara kita juga sering mendapat tantangan dan ujian seperti itu? Berapa banyak diantara kita yang sepanjang hidup, terus monoton,  tanpa mendapat kesempatan untuk bisa memperbaiki taraf hidupnya sekalipun!!! Bisa dilihat, berapa banyak diantara prajurit dan pejabat ketika menghadapi sebuah keputusan sulit lalu berakhir di penjara? Begitu juga di dunia keartisan yang serba glamour itu, berapa banyak yang keluarganya hancur berantakan?

Jadi, walaupun Norman telah gagal dalam dunia keartisan, justru seharusnya Norman berterima kasih dan bersyukur karena sudah bisa mendapat kesempatan seperti itu dan mencoba meraih kesempatan yang jarang orang bisa dapatkan. Dan Norman bisa  keluar dari ujian itu, dalam keadaan baik baik saja. Sekarang, tetap bisa berkumpul bahagia dengan keluarganya dan tetap bekerja dengan normal.

Norman Kamaru adalah cermin dari diri kita sendiri,dan mungkin dalam waktu dekat, kita tidak dapat melupakan nama dan pilihan yang dilakukan oleh Norman Kamaru dari ingatan.

Catatan : Lagi lagi media telah berperan begitu besar untuk bisa mengubah kehidupan seseorang. Jadi media jangan lagi membuat berita yang bernada "miring" terkait profesi yang sudah dipilih oleh Norman Kamaru. Sebagai masyarakat, kita harus saling mendukung satu sama lain dan membangkitkan semangatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun