untuknya yang bernama, untuknya yg slalu menyelimuti ku dngan cahya untuknya yang bernyawa untuknya yang melafaskan kata CINTA..
senyum awal dalam nyata
gemerlap sinar terang dari mata..
wahaii.. engkau seorang bernama
tertahtakan kemilau di setiap tutur...
terjatuh... kini aku terberai semua jadi satu.. tersenyum dalam malu.. menatap mu dalam lagu..
duhaii..
penguat hati, penopang benci..
aku telah terjatuh dalam resah ini..
duhaiii..
penenang hati, pengobat rintih...
hati kini terjeruji.. menyangkal tanpa tangkal.. melayu tanpa air.. terkutip tanpa CINTA...
Kerut sinar di dahi.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!