Dalam kegiatan ini melibatkan guru BK dan konseli.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah - langkah untuk menghadapi tantangan adalah guru bk akan memilih atau menyiapkan tempat yang lebih kondusif dan nyaman untuk melakukan konseling indivdu selanjutnya.
Strategi yang digunakan dalam melakukan layanan konseling individual menggunakan metode SFBC ( Solution Fokus Brif Counseling) dengan teknik Scaling Question dan Miracle Question. Yaitu dengan membangun komunikasi yang diarahkan untuk mengembangkan dan mencapai visi solusi konseli dengan berfokus pada masa kini dan masa depan dari pada masa lalu, guru bk memberikan pujian, memvalidasi apa yang sudah dilakukan konseli dengan baik, dan mengakui sulitnya masalah yang mereka hadapi (memahami), serta mendorong konseli untuk berubah. Kemudian mengajukan miracle question, guna membantu konseli untuk menggambarka langkah-langkah kecil, realistis dan dapat dilakukan sesegara mungkin. Setelah itu menggajukan scaling question untuk mengetahui hasil dari konseling yang sudah dilakukan. Proses ini hanya melibatkan konseli dengan guru bk. Sumber daya yang diperlukan untuk melakukan strategi konseling ini adalah pentingnya ketrampilan guru bk untuk menemukan dan mengemukakan pertanyaan yang berbobot yang mampu membuat konseli mengungkapkan dan menemukan permasalahan beserta solusi oleh dirinya sendiri.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan adalah:
Konselor mampu menerapkan pendekatan SFBC dalam layanan konseling individu.
Konseli mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialaminya, sehingga mampu menentukan solusi.
Konseli menjadi lebih tertarik untuk mengikuti layanan BK selanjutnya.