Â
Saudara, segala sesuatu dalam hidup kita ini, selalu berawal atau dimulai dari hal2 kecil, namun bisa berujung bahkan berdampak besar.Â
Sama hal dengan sesuatu kebiasaan2 kecil yang kita lakukan, jika kebiasaan-kebiasaan itu terus dilakukan, maka kebiasaan itu akan menjadi sebuah karakter dan apabila karakter itu terus dilakukan akan menjadi gaya hidup kita dan kemudian gaya hidup kita akan menjadi nilai diri kita, pastinya semua kita sering mendengar penjelasan seperti itu, tapi memang itu benar adanya, bukan?
Nah, sama halnya dengan pola asuh kita sebagai orang tua dalam hal mendidik dan mengajar anak-anak kita. Â
Kadang-kadang kita berfikir bahwa, hal-hal kecil seperti mengajari anak untuk bersikap sopan saat lewat di depan atau di tengah2 orang dengan sikap membungkukkan badan dan dengan tangan kanan diluruskan ke bawah (seperti pada umumnya kita lihat ya..) itu seperti biasa saja dan tidak berpengaruh apa-apa. Â
Padahal tanpa kita sadari apabila kita mengajarkan anak kita untuk bersikap seperti itu, hal itu sangat bagus sekali, banyak dampak positif yang akan kita terima, baik untuk kita sebagai orang tua, orang lain khususnya kepada pertumbuhan karakter anak kita.
Sebenarnya, apabila kita mau ambil contoh-contoh yang lain, terlalu banyak hal yang bisa kita lihat dan pelajari, bahwa betapa pentingnya kita memiliki pola asuh yang benar dalam hal mendidik dan mengajar anak kita, sehingga mereka bisa bertumbuh menjadi anak yang memiliki karakter hidup yang terus bertumbuh ke arah yang lebih baik, dari hari ke hari lebih baik. Â
Sekarang kita akan belajar sedikit tentang tantangan awal dalam hal membentuk karakter anak kita.  Ada istilah "Resiliensi", istilah ini berarti bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk merespon segala permasalahan yang terjadi padanya, termasuk bagaimana seorang individu  merespon Stress dan melakukan koping (adaptasi) terhadap masalah yang terjadi padanya (Smith-Osborne, 2007)
Bagaimana seseorang merespons permasalahan yang terjadi padanya dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan. Â Seseorang yang tangguh cenderung memiliki disiplin diri dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya. Â
Keberhasilan maupun kegagalan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan itu, diterima sepenuhnya. Â Setiap kali seseorang melakukan proses pengambilan keputusan, sedikit atau banyak ia akan mempertimbangkannya berdasarkan pengambilan keputusan yang sudah terjadi sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa pengalaman terdahulu mempengaruhinya dalam memutuskan sesuatu. Â
Kurangnya pengalaman akan membuat seseorang lemah dalam melihat, membuat pilihan, dan mengambil keputusan yang tepat. Mengapa begitu? karena bahan pertimbangan yang ia miliki sangat sedikit. Â