Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Saat masyarakat Indonesia  mengekspresikan cinta kasih dan kasih sayang mereka kepada para Ibu. Sebagai wujud ungkapan rasa terima kasih. Akan perjuangan dan jasa kebajikan para Ibu bagi keluarga, bangsa dan negara.
Setiap orang memiliki pengalaman pribadi akan pengorbanan para Ibu. Bukan hanya pengorbanan kepada anak-anaknya, tetapi juga bagi para Suami. Menjadi wujud ketulusan para Ibu memberikan cinta kasih tanpa syarat demi kebahagiaan keluarga. Mengutamakan kepentingan keluarga di atas kebutuhan diri sendiri.
Adalah sebuah keberkahan dan kebahagiaan, selagi kita masih memiliki Ibu. Saat Ibu masih ada bersama kita. Masih terbuka kesempatan bagi kita, mengungkapkan cinta kasih dan kasih sayang kepada Ibu.
Masih memiliki waktu bercanda dan bersenda gurau. Masih mempunyai teman berbagi dan berkeluh kesah di saat gundah. Masih ada malaikat penolong di saat membutuhkan dan menghadapi persoalan. Dan masih memiliki sahabat sejati yang tak pernah lelah memberikan nasihat bijak dan petuah bajik kepada kita.
Namun, semua itu menjadi kenangan yang akan memberikan kesan mendalam. Tersimpan dalam lubuk hati dan tidak akan terlupakan. Ketika Ibu yang kita sayangi telah pergi untuk selamanya. Meninggalkan keluarga yang sangat dicintainya.
Tidak ada lagi momen Ibunda memeluk keluarganya dengan penuh kehangatan. Tiada lagi masa melihat senyuman teduh dan mendengar suara khas sang Ibu. Tidak ada lagi saat-saat indah berkumpul bersama Ibunda. Tiada lagi waktu merawat Ibu yang kita cintai dengan penuh kasih. Dan tidak akan ada lagi kesempatan tertawa bersama, mengingat kenangan indah semasa kecil bersama Ibu tersayang.
Secara fisik, Ibu tidak akan pernah dapat bersama kita kembali. Tetapi, keteladanan Ibu pada nilai-nilai kehidupan menjadi warisan berharga kepada keluarga yang ditinggalkan.
Cinta kasih Ibu berisikan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan. Seperti: kedermawanan, kemoralan, kejujuran, ketulusan, dan keikhlasan. Serta cinta kasih, kasih sayang, semangat, kepedulian dan rasa syukur.
Yang jika dipraktikkan akan membawa kebahagiaan dalam kehidupan. Menjadi berkah bagi diri sendiri, sesama dan semua makhluk.
Warisan nilai-nilai kebajikan menjadi kenangan berharga. Akan cinta kasih Ibu yang tak lekang oleh waktu.
Terima kasih kepada Ibu yang telah mengajarkan warisan berharga kepada kami.Â
Semoga mendiang Ibu senantiasa berbahagia di manapun berada.
Makassar, 22 Desember 2024
**
Salam Penuh Berkah,
Miguel Dharmadjie, S.T., CPS, CCDd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H