Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 9 buku antologi dan kolaborasi: "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023), novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" (Juni 2024), serta "A2Z Experience In Public Speaking" (Agustus 2024).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waisak dan Kesadaran Keberagaman

5 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 5 Juni 2024   07:07 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerimaan kewajaran itulah merupakan kesadaran kolektif akan keberagaman. Persatuan dalam perbedaaan hendaknya diterapkan demi keharmonisan dan kebahagiaan.

Nilai-nilai yang menuntun pada kesadaran kolektif akan keberagaman menjadi warisan luhur bagi bangsa ini. Nenek moyang kita telah mengejawantahkan semangat keberagaman ini dalam semangat nasionalisme. Landasan persatuan tersebut disepakati lewat dasar negara Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Kedua, membentuk perilaku bermoral (etika) membangun persatuan. Moralitas merupakan disiplin latihan kemoralan (sila). Mengajarkan umat Buddha bertanggungjawab penuh pada setiap perilakunya (pikiran, ucapan dan jasmani). Jika dipraktikkan secara tekun dan konsisten, akan meningkatkan pengendalian diri.

Terdapat dua pokok Dhamma pelindung dunia. Yaitu: rasa malu untuk berbuat segala bentuk kejahatan (hiri) dan takut akan akibat buruk dari kejahatan (ottappa). Dua pokok Dhamma pelindung dunia yang dilandasi dengan cinta kasih sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku bermoral. Kemoralan akan melindungi suatu bangsa dari kemunduran dan mendukung kemajuan suatu bangsa.

Meskipun terjadi perbedaan dan keberagaman dalam hidup; sebagai sesama manusia sepatutnya dapat tetap bersahabat, menjunjung tinggi kebaikan, dan mengedepankan nilai-nilai keutamaan moral. Karena semua manusia pada hakikatnya memiliki kemanusiaan yang sama; menginginkan terbebas dari penderitaan hidup.

Perbuatan yang berdasarkan pada nilai-nilai cinta kasih, kejujuran dan kebenaran adalah kewajiban moral bagi kita. Guna membangun persatuan di tengah keberagaman.

Membangun kesadaran kolektif akan keberagaman dan membentuk perilaku bermoral (etika) membangun persatuan, merupakan jalan hidup luhur. Menjadi kekuatan bagi tumbuh berkembangnya persatuan menuju keharmonisan dan kebahagiaan dalam kehidupan bersama dan bersesama. 

Mari jadikan Waisak sebagai momentum bagi umat Buddha untuk bersinergi dan bersatu padu bersama seluruh anak bangsa. Membangun masyarakat harmonis, rukun, damai, sejahtera, dan bahagia. Yang dilandasi dengan membangun kesadaran kolektif akan keberagaman dan membentuk perilaku bermoral (etika) membangun persatuan.

Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 TB. / 2024. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana, selalu melindungi. Semoga semua makhluk berbahagia.*

**

Salam Penuh Berkah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun