Penerimaan kewajaran itulah merupakan kesadaran kolektif akan keberagaman. Persatuan dalam perbedaaan hendaknya diterapkan demi keharmonisan dan kebahagiaan.
Nilai-nilai yang menuntun pada kesadaran kolektif akan keberagaman menjadi warisan luhur bagi bangsa ini. Nenek moyang kita telah mengejawantahkan semangat keberagaman ini dalam semangat nasionalisme. Landasan persatuan tersebut disepakati lewat dasar negara Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Kedua, membentuk perilaku bermoral (etika) membangun persatuan. Moralitas merupakan disiplin latihan kemoralan (sila). Mengajarkan umat Buddha bertanggungjawab penuh pada setiap perilakunya (pikiran, ucapan dan jasmani). Jika dipraktikkan secara tekun dan konsisten, akan meningkatkan pengendalian diri.
Terdapat dua pokok Dhamma pelindung dunia. Yaitu: rasa malu untuk berbuat segala bentuk kejahatan (hiri) dan takut akan akibat buruk dari kejahatan (ottappa). Dua pokok Dhamma pelindung dunia yang dilandasi dengan cinta kasih sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku bermoral. Kemoralan akan melindungi suatu bangsa dari kemunduran dan mendukung kemajuan suatu bangsa.
Meskipun terjadi perbedaan dan keberagaman dalam hidup; sebagai sesama manusia sepatutnya dapat tetap bersahabat, menjunjung tinggi kebaikan, dan mengedepankan nilai-nilai keutamaan moral. Karena semua manusia pada hakikatnya memiliki kemanusiaan yang sama; menginginkan terbebas dari penderitaan hidup.
Perbuatan yang berdasarkan pada nilai-nilai cinta kasih, kejujuran dan kebenaran adalah kewajiban moral bagi kita. Guna membangun persatuan di tengah keberagaman.
Membangun kesadaran kolektif akan keberagaman dan membentuk perilaku bermoral (etika) membangun persatuan, merupakan jalan hidup luhur. Menjadi kekuatan bagi tumbuh berkembangnya persatuan menuju keharmonisan dan kebahagiaan dalam kehidupan bersama dan bersesama.Â
Mari jadikan Waisak sebagai momentum bagi umat Buddha untuk bersinergi dan bersatu padu bersama seluruh anak bangsa. Membangun masyarakat harmonis, rukun, damai, sejahtera, dan bahagia. Yang dilandasi dengan membangun kesadaran kolektif akan keberagaman dan membentuk perilaku bermoral (etika) membangun persatuan.
Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 TB. / 2024. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana, selalu melindungi. Semoga semua makhluk berbahagia.*
**
Salam Penuh Berkah,