Hari ini ...
Tepat satu minggu
Mama telah menyelesaikan
Perjalanannya di kehidupan ini
Menghembuskan nafas terakhir
Meninggalkan keluarga tercinta
Hari ini ...
Seminggu telah berlalu
Rasa kehilangan masih dirasakan
Kenyataan ini menjadi perenungan
Bahwa hidup tidak pasti
Namun kematian adalah pasti
Mama ...
Kepergianmu tinggalkan kenangan
Yang sangat bermakna dan berkesan
Berisi nilai-nilai kehidupan
Sebagai warisan berharga
Untuk kami praktikkan dalam kehidupan
Mama ...
Di tengah kesederhanaan hidupmu
Dikau telah memberikan teladan
Tak pernah lupa untuk berbagi
Melatih melepas kemelekatan
Kepada sesama dan semua makhluk
Mama ...
Teladan untuk selalu bersyukur
Apapun kondisi kehidupan kita
Juga selalu dikau contohkan
Jadikan keikhlasan dan rasa bersyukur
Sebagai bagian keseharian hidup
Mama ...
Dikau selalu berpesan
Ingatlah selalu mereka
Yang telah membantu dan menolong
Berterima kasihlah dengan tulus
Doakan agar semua makhluk berbahagia
Mama ...
Kini dikau telah tiada
Namun cinta dan kasih sayangmu
Senyuman dan perhatianmu
Kebaikan dan teladanmu
Akan selalu kami ingat
Mama ...
Selamat menempuh perjalanan
Di kehidupanmu yang baru
Semoga memperoleh kondisi membahagiakan
Dan terus melaju
Meraih kedamaian tertinggi, Nibbana
Semoga segala pelandas baik
Yang telah dilakukan sebagai pendahulu
Menjadi sebab padamnya
Segala derita tanpa sisa
Semoga mendiang mama
Sepenuhnya berbahagia
Makassar, 24 Januari 2024
**
Salam Penuh Berkah,
Miguel Dharmadjie, S.T., CPS, CCDd
Puisi ini dibuat untuk mengenang mama Diana Rumantir (wafat pada Rabu, 17 Januari 2024 pukul 03.40 WITA).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H