Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, dalam Pesan Vesak 2566 EB / 2022; dari rilis pers di situs web PBB yang dilansir pada Jumat (13/5/2022); mengajak memanfaatkan Waisak sebagai momen pembaruan spiritual. Menghormati kebijaksanaan Buddha dengan bersatu sebagai satu kekuatan, dalam solidaritas, dan membentuk dunia yang lebih baik dan damai bagi semua orang.
Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama dalam "Pesan untuk Perayaan Hari Raya Waisak 2022" menekankan pula pentingnya Empat Kebenaran Mulia.Â
Ini adalah memudarnya dan berhentinya keinginan yang sama tanpa ada yang tersisa; memberikannya, membiarkannya pergi, melepaskannya, dan tidak lekat padanya. (Dhammacakkappavattana Sutta, 56.11)
"Bagi umat Buddha, Jalan Mulia Berunsur Delapan dapat mengembangkan kasih sayang dan kebijaksanaan untuk terlibat dalam masalah sosial yang menjadi perhatian," tulis Pesan Waisak dari Vatican itu.
Sang Buddha mengajarkan kehidupan berimbang, dengan prinsip jalan tengah yang menghindari dua cara hidup ekstrem. Yaitu : menuruti hasrat kesenangan indra dan menuruti praktik penyiksaan diri. Untuk dapat hidup berimbang mutlak dibutuhkan pengembangan kebijaksanaan, moralitas, dan keteguhan pikiran.
Majjhima Patipada berisikan ajaran tentang pentingnya praktik kehidupan beragama yang berprinsip jalan tengah atau moderat. Prinsip ini sangat dibutuhkan dalam menjaga kerukunan dan kedamaian.Â
Praktik kehidupan beragama yang moderat ini dikenal sebagai moderasi beragama. Moderasi beragama menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang terdapat pada penerapan cinta kasih dan kasih sayang.
Moderasi beragama adalah 'jalan bijak' yang memadukan cinta kasih dan kasih sayang serta pemahaman agama yang lebih terbuka terhadap perkembangan kehidupan dewasa ini. Sehingga dapat menjauhkan sikap ekstrem dan intoleransi terhadap perbedaan.
Dengan memiliki pemahaman dan mempraktikkan moderasi beragama sebagai kehidupan beragama yang moderat, akan tercipta persatuan, kerukunan, kedamaian dan kebahagiaan. Untuk itu setiap orang hendaknya menumbuhkan prinsip jalan tengah yang dimulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu, lalu dikembangkan ke orang lain.Â