Mohon tunggu...
Miftakhul Janah
Miftakhul Janah Mohon Tunggu... Guru - HOBBY Membaca

Nama Lengkap Miftakhul Janah dan memiliki nama Pena MJana Ghifary, Anak ke 2 dari Pasangan Tamlekha dan Suharti. Lahir di Pekalongan, dan memiliki minat terhadap Sejarah dan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Rembulan 1

7 Januari 2022   08:07 Diperbarui: 13 Januari 2022   11:38 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purnama itu menyinari sudut bumi dari arah manapun. Cahaya terang dari langit memancar bak bolam lampu, namun sinarnya sangat memancar alami. Disudut rumah nampak seorang anak kecil dan ibunya duduk menikmati malam purnama di bulan ramadhan. 

Gadis berusia 7 tahun itu bernama Bulan, lengkapnya Eka cahyaning Rembulan. Hidup dengan sang ibu sejak bayi hingga sekarang menjadikan bulan sosok yang ramah, lembut, dan sopan kepada semua orang. Berkat didikan sang ibu Bulan menjadi anak yang penurut, cantik, pintar. Sudah terlihat jelas bakat Bulan meski ia masih berusia 7 tahun. 

Bulan sangat pandai dalam pelajaran dan pandai dalam kesenian, kecintaan Bulan terhadap tarik suara menjadikan Bulan selalu bernyanyi meski itu bukan ajang latihan lomba. 

Malam itu bulan dan ibunya duduk di teras rumah, untuk mengisi kesepian dan kesunyian Bulan menyanyikan lagu kasih ibu. “kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia”. 

Bahagianya sang ibu melihat Bulan telah tumbuh besar, pengorbanan yang ibu Bulan rasakan ketika ia harus menjadi single parent tidak sia-sia. Karena melihat anaknya tumbuh sampai sekarang. 

Ya bulan sejak masih dalam kandungan belum pernah melihat ayahnya. Ia dibesarkan oleh ibunya yang rela berjuang untuk kehidupan sang anak, sang ibu memastikan bahwa Bulan harus terpenuhi kebutuhannya, uang makan bahkan uang jajan Bulan jangan sampai kekurangan. Sang ibu memastikan bahwa Bulan harus terus belajar agar kelak keinginan dan harapan yang Bulan inginkan dapat tercapai. 

Siang dan malam ibu Bulan tak lelah untuk bekerja. Siang hari dipabrik garmen. Waktu yang amat berharga bagi ibu Bulan demi memperoleh uang. Senin-jumat ia bekerja menjadi buruh pabrik di perusahaan garmen, sabtu-minggu ia menjadi pembantu rumah tangga. Dikesibukan harinya ibu bulan menitipkan anaknya kepada sang nenek. 

Ya nenek Bulan masih ada bahkan sang nenek merawat Bulan sepenuh hati. Sama dengan sang ibu sang nenek memberi perhatian lebih ke Bulan, ia selalu mengingatkan Bulan untuk belajar, sholat dan yang terpenting mendidik Bulan  menjadi anak sholeha.

Dalam lamunanya sang ibu teringat masa lalu dengan suaminya yang tega meninggalkanya. Johan adalah ayahnya Bulan, ia adalah laki-laki yang mengejar ibunya Bulan sewaktu masih SMA. 

Dulu ibu Bulan sempat menolak cintanya karena ibunya Bulan tau sikap Johan. Ia termasuk playboy yg suka gonta ganti pasangan, suka mempermainkan perempuan. Namun entahlah apa yang membuat ibunya bulan kepincut dan menerima lamaranya. 

Lulus Sma dan setelah 3 th ibunya bulan bekerja tiba-tiba Johan mengajak ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Sebenarnya ada keraguan dalam hati ibunya Bulan entah ragu atau dilema menjadi satu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun