Sistem pendidikan harus menanamkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penghormatan terhadap perbedaan sejak dini.
2. Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial
Mengatasi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi dapat mengurangi akar masalah yang sering menjadi pemicu ekstremisme.
3. Penguatan Hukum dan Keamanan
Penegakan hukum terhadap tindakan radikal dan intoleransi harus dilakukan dengan tegas, tanpa diskriminasi.
4. Pemanfaatan Teknologi untuk Kontra-Narasi
Pemerintah dan masyarakat harus aktif menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan damai dan melawan narasi radikal.
Kesimpulan
  Ekstremisme agama di Indonesia adalah fenomena kompleks yang membutuhkan pendekatan holistik dalam penanganannya. Dengan mengedepankan pendidikan, keadilan sosial, dan toleransi, Indonesia dapat menjaga identitasnya sebagai bangsa yang majemuk dan damai. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun tokoh agama, memiliki tanggung jawab untuk mencegah ekstremisme dan memelihara keharmonisan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H