Seluruh umat islam di berbagai penjuru dunia telah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan dimana pintu neraka di tutup dan pintu kebaikan dibuka selebar- lebarnya. Bulan dimana umat islam berpuasa atau menahan lapar serta nafsu dari pagi sampai dengan matahari terbenam.Â
Pada bulan ini banyak sekali manusia yang berbondong- bondong untuk berbuat kebaikan, karena seperti yang telah di janjikan oleh Allah swt bahwa pada bulan Ramadhan ini pahalah akan dilipat gandakan bagi mereka yang berbuat kebajikan.Â
Keutamaan bulan Ramadhan tidak hanya itu saja, pada bulan ini terdapat juga di dalamnya malam lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.Â
Selain itu terdapat juga malam nuzulul quran yaitu malam pada saat al quran di turunkan. Banyak sekali kelebihan dan keutaman pada bulan suci Ramadhan ini.
Banyak hal yang hanya dapat di lihat Ketika datang bulan Ramadhan. Salah satunya adalah bagi- bagi takjil, kegiatan tersebut hanya dapat kita lihat pada bulan ramadhan menjelang adzan mahrib datang. Banyak sekali orang- orang yang membagikan takjil di sepanjang jalan.Â
Tujuan pembagian takjil sendiri sangat bermanfaat, mereka membagikan takjil kepada pengendara sepeda yang mungkin tidak akan sampai di tempat tujuan sebelum adzan maghrib, sehingga mereka dapat membatalkan puasa saat adzan berkumandang.
Pada bulan Ramadhan kali ini saya mencoba untuk mengikuti kegiatan positif yang diadakan oleh kakak saya sendiri Bersama teman- temannya. Yaitu buka Bersama dan berbagi takjil di salah satu panti asuhan yang ada di daerah rumah saya.Â
Sebenarnya kegiatan ini sudah sering di lakukan oleh kakak saya dan teman- temannya, dan sering kali dia mengajak saya untuk ikut berpartisipasi. Tetapi saya juga sering menolak ajakannya.Â
Saya pikir keberadaan saya disana tidak cukup membantu dan malah akan menyusahkan. Tetapi setelah ajakan pada tahun ketiga saya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut.
Sebelum acara dilakukan kakak saya membeli beberapa makanan untuk diberikan kepada anak- anak yang ada di panti asuhan tersebut.Â
Beberapa temannya juga tidak lupa untuk memberikan beberapa baju serta kerudung. Sesampainya di panti asuhan tersebut, kami langsung di sambut oleh pemilik tempat tersebut, beliau kemudian menyuruh kita untuk masuk ke dalam rumah panti tersebut.Â
Sesaat setelah masuk kita di sambut oleh beberapa anak kecil yang berlarian di tengah ruang tamu, dan juga beberapa anak perempuan yang duduk di lantai sedang mengobrol satu sama lain.Â
Kemudian saya, kakak saya, serta teman- temannya duduk berjejer di atas tikar yang telah di sediakan. Tidak lama setelah itu, ustadz panti tersebut datang, dan kemudian kita berdoa bersama- sama.
Setelah selesai berdoa, sambil menunggu adzan maghrib tiba kita berbincang- bincang mengenai kehidupan yang ada di panti bersama dengan pemilik tempat tersebut.Â
Beliau mengatakan bahwa di panti tersebut terdapat kurang lebih sekitar tiga puluh anak, baik yatim piatu maupun mereka yang masih memiliki orang tua lengkap tetapi memilih untuk menitipkan anaknya di panti asuhan tersebut dengan alasan bahwa mereka belum siap untuk memiliki anak.Â
Panti asuuhan tersebut menerima dengan ikhlas dan tangan terbuka anak- anak tersebut. Saat kami bertanya kenapa, jawabannya adalah bahwa setiap anak adalah rahmat dari Allah swt yang harus kita jaga.Â
Beliau mengatakan tidak takut akan kekurangan dana atau apapun itu, karena setiap anak membawa rezekinya sendiri- sendiri. Dan Allah swt juga akan tetap bersama dengan mereka.
Kemudian saya bertanya apa yang biasa dilakukan oleh anak- anak ketika sedang berada di dalam rumah. Beliau mengatakan bahwa mereka selayaknya anak pada umumnya, bermain dan belajar.Â
Mereka hanya mempunyai satu sama lain, jadi mereka harus saling menyayangi antara satu sama lain. beliau juga mengatakan bahwa kegiatan sholat malam juga tak luput untuk dilakukan. Beliau mengajakan pentingnya ibadah kepada anak- anak Ketika mereka masih kecil, sehingga mereka dapat terbiasa akan hal tersebut. Meskipun beberapa anak masih sangat kecil, saya akui bahwa mereka telah memiliki sikap sopan santun kepada seseorang yang lebih tua.Â
Seperti contohnya adalah Ketika kita baru saja sampai, mereka dengan cepat bersalaman dengan kami. Dan Ketika mereka lewat tidak lupa untuk membungkukkan badan dan berkata permisi. Hal tersebut dilakukan  oleh anak kecil menurut saya adalah bahwa apa yang telah di ajarkan oleh pemlik panti dapat dikatakan berhasil.
Setelah adzan maghrib berkumandang, kita semua membatalkan puasa dan bersiap- siap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Mereka tidak segan untuk meminjamkan alat sholat mereka kepada kami, karena beberapa dari kami tidak membawanya. Setelah sholat maghrib berjamaah, dan berdzikir.Â
Anak- anak tersebut membacakan asmaul husna secara beersama- sama dan sangat kompak. Saya sangat terpukau melihatnya. Beberapa anak kecil terlihat sangat sudah hafal dan terbiasa membacanya, saya sendiri merasa malu  karena tidak terlalu hafal seperti mereka.
Pemilik panti juga mengatakan bahwa apa yang telah kami lakukan tidak semua orang dapat melakukannya. Banyak orang datang ke panti hanya untuk ajang pamer ke pada orang lain. mereka tidak benar- benar peduli kepada mereka. Beliau juga berpesan kepada kami bahwa melakukan sesuatu yang baik harus dilakukan dengan ikhlas dan juga istiqomah atau terus menerus. Karena terdapat amalan yang tidak akan putus walaupun kita telah meninggal dunia. Yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh. Beliau sangat menekankan ketiga hal tersebut.
Oleh karena itu, dalam kehidupan ini kita tidak seharusnya hanya berputar- putar tentang urusan duniawi saja. Alangkah baiknya untuk belajar lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta yakni Allah swt. Karena dengan bertaqwa dan beriman kepada Allah swt akan mebuuat hati dan pikiran kita lebih tenang dan juga ter-arah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H