Sesaat setelah masuk kita di sambut oleh beberapa anak kecil yang berlarian di tengah ruang tamu, dan juga beberapa anak perempuan yang duduk di lantai sedang mengobrol satu sama lain.Â
Kemudian saya, kakak saya, serta teman- temannya duduk berjejer di atas tikar yang telah di sediakan. Tidak lama setelah itu, ustadz panti tersebut datang, dan kemudian kita berdoa bersama- sama.
Setelah selesai berdoa, sambil menunggu adzan maghrib tiba kita berbincang- bincang mengenai kehidupan yang ada di panti bersama dengan pemilik tempat tersebut.Â
Beliau mengatakan bahwa di panti tersebut terdapat kurang lebih sekitar tiga puluh anak, baik yatim piatu maupun mereka yang masih memiliki orang tua lengkap tetapi memilih untuk menitipkan anaknya di panti asuhan tersebut dengan alasan bahwa mereka belum siap untuk memiliki anak.Â
Panti asuuhan tersebut menerima dengan ikhlas dan tangan terbuka anak- anak tersebut. Saat kami bertanya kenapa, jawabannya adalah bahwa setiap anak adalah rahmat dari Allah swt yang harus kita jaga.Â
Beliau mengatakan tidak takut akan kekurangan dana atau apapun itu, karena setiap anak membawa rezekinya sendiri- sendiri. Dan Allah swt juga akan tetap bersama dengan mereka.
Kemudian saya bertanya apa yang biasa dilakukan oleh anak- anak ketika sedang berada di dalam rumah. Beliau mengatakan bahwa mereka selayaknya anak pada umumnya, bermain dan belajar.Â
Mereka hanya mempunyai satu sama lain, jadi mereka harus saling menyayangi antara satu sama lain. beliau juga mengatakan bahwa kegiatan sholat malam juga tak luput untuk dilakukan. Beliau mengajakan pentingnya ibadah kepada anak- anak Ketika mereka masih kecil, sehingga mereka dapat terbiasa akan hal tersebut. Meskipun beberapa anak masih sangat kecil, saya akui bahwa mereka telah memiliki sikap sopan santun kepada seseorang yang lebih tua.Â
Seperti contohnya adalah Ketika kita baru saja sampai, mereka dengan cepat bersalaman dengan kami. Dan Ketika mereka lewat tidak lupa untuk membungkukkan badan dan berkata permisi. Hal tersebut dilakukan  oleh anak kecil menurut saya adalah bahwa apa yang telah di ajarkan oleh pemlik panti dapat dikatakan berhasil.
Setelah adzan maghrib berkumandang, kita semua membatalkan puasa dan bersiap- siap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Mereka tidak segan untuk meminjamkan alat sholat mereka kepada kami, karena beberapa dari kami tidak membawanya. Setelah sholat maghrib berjamaah, dan berdzikir.Â
Anak- anak tersebut membacakan asmaul husna secara beersama- sama dan sangat kompak. Saya sangat terpukau melihatnya. Beberapa anak kecil terlihat sangat sudah hafal dan terbiasa membacanya, saya sendiri merasa malu  karena tidak terlalu hafal seperti mereka.