.Mata pelajaran produktif bukan praktik ini sangat potensial membuat siswa bosan jika pembelajaran dilakukan secara konvensional. Maka, dipilihlah Model Pembelajaran Kooperatif dengan variasi STAD dalam proses belajar mengajar. Karena model pembelajaran ini lebih berorientasi pada keaktifan siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat menentukan ketuntasan belajar siswa. Baik itu dari segi kemampuan kognitif maupun kemampuan afektif.
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui pencapaian kemampuan kognitif siswa kelas XII KR yang berjumlah 25 siswa secara individu dan kelompok, mengetahui pencapaian perilaku berkarakter dan ketrampilan social siswa, serta mengetahui respon siswa terhadap  Model Pembelajaran Kooperatif variasi STAD yang tergolong baru bagi siswa.
Dari hasil analisis data kemampuan kognitif siswa mengalami penurunan jumlah siswa yang mencapai KKM. Namun, terdapat peningkatan rata -- rata kelas dari 71,52 menjadi 71,8. Kemampuan afektif siswa kelas XII KR mengalami kemajuan yang signifikan pada setiap siklus.
Siswa semakin menunjukkan kemajuan perilaku berkarakter maupun ketrampilan sosialnya. Pada siklus I 63,11%, siklus II 75,11%, dan pada siklus III 85,78%. Sedangkan respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif variasi STAD cukup baik yakni sekitar 59%. Berikut langkah- langkah penelitian dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif variasi STAD.
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase
Tingkah Laku Guru
Fase I
Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa
Fase II
Menyajikan informasi
Fase III
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Fase IV
Mebimbing kelompok bekerja dan belajar
Fase V
Evaluasi
Fase VI
Memberikan penghargaan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut
Guru menyajikan informasi siswa dengan demonstrasi atau bahan bacaan
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Guru mebimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil individu dan kelompok
                                          ( Ibrahim, dkk, 2000: 10)
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima tahapan utama sebagai berikut:
Presentasi kelas
Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya.
Kerja kelompok
Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran,
Tes
Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu,
Peningkatan skor individu
Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok,
Penghargaan kolompok
Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi, diberikan penghargaan.
Dengan pemilihan metode yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI