Belajar tidak memiliki batasan ataupun jabatan yang dimiliki. Seseorang yang baru diterima sebagai karyawan di suatu perusahaan memerlukan waktu untuk beradaptasi.Â
Dia perlu mempelajari peraturan baru, kultur company, dan cara kerja company. Sebagai seseorang yang bijak dia harus belajar pada siapapun, baik dari level line manager nya hingga level terbawah.
Belajar tidak mengenal kata gengsi atau muncul perasaan bahwa dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain. Berbagai akan diperoleh jika kita belajar dari level staff terendah karena kita dapat mendapatkan sudut pandang dan pengetahuan yang dimilikinya. Seseorang yang lebih berpengalaman dibandingkan kita harus kita peroleh ilmunya.
Kita bukan sebagai orang yang menjalankan tugas teknis yang dilakukan oleh staff tetapi kita mengetahui dan mengalami bagaimana proses pekerjaan itu dilakukan.Â
Jika kita memahami secara menyeluruh cara kerja di suatu perusahaan. Kita akan mudah untuk menyesuaikan ritme dari perusahaan. Kita juga memiliki peluang untuk meningkatkannya.
Belajar tidak mengenal usia artinya bahwa kita harus senantiasa belajar berapapun usianya. Hal yang terpenting dari belajar adalah kemauan untuk tumbuh. Perkembangan dunia begitu pesat terutama di era digital saat ini.Â
Jika kita tidak mampu mengikuti perkembangan zaman kita hanya akan menjadi pasar atau pion perkembangan tersebut. Kita jangan hanya menikmati sebagai konsumen, tetapi harus dapat dijadikan sebagai peluang usaha.Â
Sebagai seseorang yang lulus pada bidang tertentu sebagian besar orang fokus pada bidang yang digelutinya semasa kuliah.
Padahal secara realita dunia kerja memiliki dinamika dan tantanga yang berbeda sehingga menuntut skill lain yang dibutuhkan, maka belajar memegang peranan yang sangat penting. Kita belajar untuk menambah skill yang dapat menunjang kehidupan karir kita.
Kita harus membuat sebuah plan terkait apa yang akan dipelajari misalnya kemampuan managerial, komunikasi yang efektif, dan leadership. Plan ini menjadi sangat penting karena tanpa adanya plan kita tidak akan memiliki arah yang jelas.Â
Sebagai langkah awal kita harus membuat asessment tentang diri berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki serta pengembangan skill apa yang harus dilakukan.Â
Setelah kita mengetahui kekurangan dan kelebihan kita, sebuah planning skill yang harus ditingkatkan dibuat. Skill ini juga mempertimbangan dengan kebutuhan dalam dunia kerja misalkan salah satunya kemampuan berbahasa inggris.
Belajar perlu adanya kedisiplinan dan dilakukan secara kontinyu, tanpa kedua hal di atas belajar tidak dapat dilakukan secara efektif artinya dampak yang ditimbulkan tidak akan terasa.Â
Sebuah skill ada jika diperlajari, memahami, dan dilakukan secara kontinyu sehingga otak kita merekam sebagai aktivitas yang diingat. Setelah hal tersebut dilakukan maka skill akan dimiliki seseorang.
Cara belajar yang tepat adalah mengalami suatu aktivitas. Misalkan seseorang yang belajar untuk memimpin maka dia diberikan kewenangan untuk memimpin tanpa adanya intervensi.Â
Orang lain memberikan kepercayaan kepadanya untuk melakukan hal tersebut. Jika hal tersebut dilakukan maka proses belajar akan berjalan sempurna karena secara prinsip belajar harus melalui serangkaian proses yang sulit dan mudah.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami suatu hal baru. Ada tipe orang yang mudah memahami dan ada tipe orang yang susah dalam memahami.Â
Bagi orang yang mudah memahami dalam proses harus meningkatkan kemampuannya, bagi orang yang sulit mehamami maka usaha untuk bisa mengerti harus ditingkatkan. Sebagai penutup belajar merupakan aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H