Mohon tunggu...
Miftahur Rizqi Akbar
Miftahur Rizqi Akbar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti, Penulis, dan Pemerhati Pendidikan

Rizqi adalah doktor di bidang pertanian dari Institut Pertanian Bogor. Saat ini Rizqi sebagai peneliti di salah satu perusahaan BUMN. Selain sebagai peneliti Rizqi juga sebagai konsultan di bidang pertanian, perkebunan, data science, scientific publication, dan sustainability. Rizqi juga mendirikan lembaga konsultan di bidang pendidiikan yang berfokus untuk meningkatkan literasi ilmiah di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Never End Learning dalam Fase Kehidupan

5 September 2021   06:58 Diperbarui: 29 Oktober 2021   13:31 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit : unsplash.com/@kuanish

Sebagai langkah awal kita harus membuat asessment tentang diri berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki serta pengembangan skill apa yang harus dilakukan. 

Setelah kita mengetahui kekurangan dan kelebihan kita, sebuah planning skill yang harus ditingkatkan dibuat. Skill ini juga mempertimbangan dengan kebutuhan dalam dunia kerja misalkan salah satunya kemampuan berbahasa inggris.

Belajar perlu adanya kedisiplinan dan dilakukan secara kontinyu, tanpa kedua hal di atas belajar tidak dapat dilakukan secara efektif artinya dampak yang ditimbulkan tidak akan terasa. 

Sebuah skill ada jika diperlajari, memahami, dan dilakukan secara kontinyu sehingga otak kita merekam sebagai aktivitas yang diingat. Setelah hal tersebut dilakukan maka skill akan dimiliki seseorang.

Cara belajar yang tepat adalah mengalami suatu aktivitas. Misalkan seseorang yang belajar untuk memimpin maka dia diberikan kewenangan untuk memimpin tanpa adanya intervensi. 

Orang lain memberikan kepercayaan kepadanya untuk melakukan hal tersebut. Jika hal tersebut dilakukan maka proses belajar akan berjalan sempurna karena secara prinsip belajar harus melalui serangkaian proses yang sulit dan mudah.

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami suatu hal baru. Ada tipe orang yang mudah memahami dan ada tipe orang yang susah dalam memahami. 

Bagi orang yang mudah memahami dalam proses harus meningkatkan kemampuannya, bagi orang yang sulit mehamami maka usaha untuk bisa mengerti harus ditingkatkan. Sebagai penutup belajar merupakan aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun