Mohon tunggu...
Miftahul Khaira
Miftahul Khaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Non Formal

13 Januari 2023   15:53 Diperbarui: 13 Januari 2023   16:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERAN PROGRAM PNF TERHADAP PERMASALAHAN PADA WARGA YANG PUTUS SEKOLAH DI PERDESAAN

Miftahul Khaira

21005102

Jurusan PLS FIP UNP

Email : miftahulkhaira1012@gmail.com 


Abstrak

Permasalahan yang kerap terjadi di perdesaan yakni kian banyaknya jumlah anak yang putus sekolah jadi pegangguran, yang disebabkan pada mutu hidup warga di perdesaan masih dibawah garis kemiskinan. Di karenakan pada Area perdesaan yang tempatnya jauh di jangkau oleh pemerintah buat melaksanakan sesuatu program tersebut spesialnya pada program pembelajaran PNF. Dalam perihal ini bisa dilihat dari penerapan proses program pembelajarannya ialah dengan adanya pemberdayaan, sehingga proses pemberdayaan bisa berjalan terencana dengan terdapatnya sesi penyadaran serta sesi pengkapasitasan warga di perdesaan.

kata kunci : masalah, PNF, warga yang putus sekolah, kemiskinan, perdesaan

 

Pendahuluan 

Pada upaya pembangunan pedidikan nasional ialah upaya yang mencerdaskan kehidupan warga serta tingkatkan kualitas warga indonesia yang memahami ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dalam mewujudkan warga Indonesia yang maju, adil serta makmur. 

Selaku upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pembelajaran Nasional, menarangkan kalau pendidikan ialah usaha sadar serta terencana seorang buat mewujudkan impian belajar dalam menggapai suatu proses pendidikan supaya secara aktif bisa meningkatkan kemampuan dirinya buat mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, karakter, kecerdasan, akhlak mulia dan keahlian yang dibutuhkan dirinya, warga, bangsa serta negeri.

Pada Pendidikan Nasional di Indonesia ada tiga jalur pendidikan yang secara seksama yaitu pendikan formal (pendidikan persekolahan), pendidikan nonformal (PNF) dan pendidikan informal. Yang mana dari ketiga jalur pendidikan Di Indonesia yang terdapat Proses pembelajaran dari lingkup formal maupun non formal pada dasarnya pembelajaran tersebut bertujuan untuk menggapai pengembangan dan peningkatan  hard skill dan soft skill. Peningkatan dalam mengembangkan keahlian tersebut merupakan bagian  yang sangat berarti  bagi kecakapan hidup warga, baik untuk sekarang ini maupun untuk masa depan.

Di Indonesia terdapat 3 jalan Pembelajaran Nasional yang secara seksama ialah pembelajaran formal (pembelajaran persekolahan), pembelajaran nonformal serta pembelajaran informal. Proses pembelajaran baik di lingkup resmi ataupun non resmi pada dasarnya pembelajaran tersebut bertujuan buat meningkatkan hard skill serta soft skill. 

Pengembangan keahlian tersebut ialah bagian dari kecakapan hidup yang sangat berarti untuk partisipan didik, baik buat saat ini ini ataupun masa depannya. Pada Pembelajaran pendidikan (PNF) ialah pembelajaran resmi  yang bisa dilaksanakan di luar sekolah yang secara terstruktur serta berjenjang dan proses pembelajarannya tidak ketat.

Sasaran PNF ialah semua warga yang mencakup seluruh umur, tipe kelamin, status sosial ekonomi serta tingkatan pembelajaran sebelumnya yang sehingga tidak terbatas. Pada sasaran tersebut tidak Cuma diprioritaskan kepada mereka yang belum sempat sekolah, putus sekolah ataupun mereka yang tamat sekolah dan mau memperoleh pekerjaan, namun PNF pula melayani seluruh warga tanpa kecuali tercantum mereka yang sudah mempunyai tingkatan pembelajaran besar serta/ ataupun pekerjaan yang senantiasa sekalipun.

Dari suatu program pembelajaran PNF bisa dibutuhkan buat memberdayakan warga yang putus sekolah sebab pembelajaran PNF adanya metode yang terbaik dalam menanggulangi permasalahan yang dihadapi. Dengan perihal tersebut bisa kita amati dari program pembelajaran PNF dari kerja pemerintah ialah dengan program lingkungan Pondok Sosial( Liposos)  ialah lembaga yang terletak dibawah naungan Dinas pemerintahan indonesia memiliki program pemberdayaan anak yang putus sekolah spesialnya program pelatihan yang merupakan Program dari pembelajaran PNF ( Moelong, 2005).

Bersumber pada yang diatas maka penulis merumuskan permasalahan tentang gimana warga perdesaan melaksanakan program PNF terhadap pemberdayaan anak yang putus sekolah di Area Perdesaan. Yang bertujuan buat mengenali gimana  warga perdesaan melaksanakan pembelajaran pada program pendidikam non formal terhadap pemberdayaan anak yang putus sekolah di Area perdesaan. 

Dengan perihal tersebut mempunyai suatu program yang secara teoritis merupakan selaku pembelajaran yang secara literatur dalam meningkatkan ilmu pembelajaran, yang spesialnya pembelajaran pada program  riset pendidikan luar sekolah serta instan ialah selaku masukan untuk area perdesaan, buat lebih tingkatkan efektifitas program

Tujuan 

Tujuan yang diinginkan penulis Ialah dapat tercapai pemahaman kajian program pembelajaran PNF buat tingkatkan serta meningkatkan dan memberdayakan mutu sumber energi manusia pada anak yang putus sekolah lewat pada kenaikan daya guna pembelajaran program PNF.

 

Manfaat

Manfaat dari kajian program ini yaitu buat menganjurkan dan membagikan pemecahan kepada warga yang mau memahami satuan pembelajaran PNF supaya bisa tingkatkan daya guna program pembelajaran PNF dalam memberdayakan warga yang putus sekolah dengan mengembangkan kemampuan serta tingkatkan mutu sumber energi manusia yang jadi sasaran dari penerapan program pembelajaran PNF.

   

Pembahasan

Menurut Pendapat para pakar PNF mendefinisikan pengertian pendidikan non formal yang cukup bervariasi. Menurut Philip H.Coombs mengatakan bahwa pendidikan non formal yaitu pendidikan yang memiliki kegiatan  terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik mandiri maupun dari suatu kegiatan yang luas, yang bisa di katakan yaitu layanan untuk memberikan kepada sasaran didik tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajar.

Efektifitas program pembelajaran PNF dengan sesuatu kondisi yang memiliki penafsiran menimpa terbentuknya sesuatu dampak ataupun akibat yang dikehendaki  terhadap pengkapasitasan program yang sedang di jalani pada pemberdayaan anak yang putus sekolah yang bisa diberikan solusi dengan membagikan opsi kepada warga yang ikut partisipasi dalam menimpa program pelatihan yang ingin diiringi sesuai dengan kemauannya. 

Ada pula negeri kita cenderung berpendapat bahwa pada program pembelajaran PNF yang lebih menekankan kalau pada pembelajaran keahlian teknikal bisa bertujuan buat kenaikan ekonomi ataupun pemasukan masyarakat warga di perdesaan. Seolah- olah program PNF berorientasi pada kenaikan mutu SDM di perdesaan serta pula bisa tingkatkan pemasukan partisipan belajar. Pembelajaran keahlian ataupun program kursus keahlian lebih dominan tumbuh pada upaya dalam tingkatkan pengetahuan serta keahlian yang diperlukan oleh dunia kerja.

 Pada program operasional tersebut hendaknya bisa dicoba untuk para warga yang putus sekolah bekerja sama dengan pihak yang terpaut buat membagikan dorongan dalam kelangsungan proses program pelatihan pada di perdesaan yang mulai dari anggaran dana sampai fasilitas prasarana yang diperlukan. Tujuan dari mengkapasitaskan untuk anak yang putus sekolah yang bisa diharapkan dalam sanggup mengaplikasikan hasil pelatihan yang diiringi dengan membuka peluang usaha buat tingkatkan taraf ekonomi.

Apalagi program pembelajaran PNF mempunyai keahlian dalam mengembangkan keahlian dalam kerja, serta keahlian tersebut bisa pula menaikkan pemasukan di perdesaan dan menggambarkan pemenuhan kebutuhan masyarakat warga di perdesaan. Dengan perihal itu bisa mendesak program pembelajaran PNF lebih ditunjukan pada pembelajaran ketenagakerjaan serta tujuan ekonomi. Sebab itu program pembelajaran PNF yang berorientasi pada tujuan pengembangan integritas personal serta sosial budaya kurang mendapatkan atensi dari warga sekitar di perdesaan.

Oleh karena itu, program pembelajaran PNF dalam memberdayakan warga yang putus sekolah yang bisa sanggup tingkatkan pengetahuan, keahlian, profesionalitas, produktivitas, serta berdaya saing dengan warga sekitar. Pada persaingan tersebut bisa merebut kesempatan usaha yang bisa memberdayakan masyarakat warga di perdesaan. Dan pula pada kesempatannya atau gilirannya harus sanggup dalam menanggulangi pemecahan atas kasus yang dihadapinya. 

Tantangan tersebut penerapan program pembelajaran PNF ke depan terus menjadi besar. Oleh sebab itu, para warga yang berpartisipasi dalam program pembelajaran PNF wajib sanggup dalam merekonstruksi paradigma pembelajaran yang akan  dapat dicapai. Terlebih dikala ini warga cenderung memilah pembelajaran yang lebih aplikatif. Program pembelajaran PNF, spesialnya lewat pembelajaran kecakapan hidup serta lembaga kursus hendak jadi opsi utama untuk mereka yang menginginkan buat memperoleh pekerjaan serta usaha mandiri ataupun usaha kelompok.

Kesimpulan

Dengan demikian pada ulasan hasil analisis, bisa disimpulkan kalau PNF berperan sangat berarti dalam meningkatkan SDM, terlebih di masa globalisasi saat ini ini. Dalam perihal itu PNF tingkatkan efektifitas program PNF dalam sesuatu kondisi yang memiliki penafsiran menimpa terbentuknya sesuatu dampak ataupun akibat yang dikehendaki  dengan adanya pengembangan SDM yang butuh dicoba oleh para penyelenggara pembelajaran nonformal.

 Serta pada efektifitas Program pembelajaran PNF ini ada juga memberdayakan warga yang putus sekolah pada pelaksanaanya wajib cocok dengan pedoman yang terstruktur. Serta program pembelajaran ini pula mempunyai watak warga yang bisa terencana dan terstruktur serta cocok dengan tujuan yang diharapkan. 

Sehingga hambatan yang dialami bisa diatasi dengan gampang. Dengan itu diharapkan pada para penyelenggara program PNF serta pula pemerintah buat bisa dapat tingkatkan kinerja secara handal dengan membagikan pelatihan terhadap warga di perdesaan supaya lebih baik lagi. Serta diharapkan pemerintah sanggup berinovasi meningkatkan program–program yang terdapat diperdesaan.

 

 

Daftar Rujukan

Wiwit Wahyuningtias Anggraini. (2017). PROGRAM EFEKTIVITAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT “VARIANT CENTRE” KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA. Aplikasi Administrasi: Media Analisa Masalah Administrasi , 20 (1), 39-51.

https://doi.org/10.30649/aamama.v20i1.69

Sumarno, Sumarno. "Peningkatan Mutu dan Efektivitas Pembelajaran Perencanaan Program Pendidikan Luar Sekolah." Diklus, vol. 10, no. 5, Mar. 2005.

Adi, I. R. (2007). Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarkat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Pers Rajawali.

Abdullah, K. dkk. (1990). Model Program Pendidikan Luar Sekolah Bagi Peningkatan Kesejahteraan Warga dan Keluarga Lapisan Masyarkat Miskin. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun