Psikologi Belajar adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang proses pembentukan perilaku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Fokus utamanya adalah memahami bagaimana orang belajar dan bagaimana pengalaman belajar mempengaruhi perilaku, pikiran, dan emosi seseorang.
Pada dasarnya, psikologi belajar mencoba menjelaskan bagaimana informasi diproses, disimpan, diorganisir, dan digunakan oleh individu dalam proses belajar. Terdapat beberapa teori dan pendekatan dalamnya, termasuk di antaranya:
1. Kondisioning klasik (Pavlovian): Teori yang mencakup pembelajaran respons refleks melalui asosiasi antara stimulus netral dengan stimulus yang menghasilkan respons refleks.
2. Kondisioning operant (Skinnerian): Teori yang membahas bagaimana perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi yang mengikuti perilaku tersebut, seperti penguatan (reward) dan hukuman (punishment).
3. Pembelajaran sosial (Social learning): Teori yang menekankan peran penting dari pengamatan dan imitasi orang lain dalam proses belajar.
4. Pembelajaran kognitif: Pendekatan yang menekankan pentingnya pemahaman, pemikiran, dan proses mental lainnya dalam belajar.
5. Pembelajaran melalui penemuan (Discovery learning): Pendekatan yang mendorong individu untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan menemukan informasi dan solusi secara mandiri.
Psikologi belajar memiliki aplikasi yang luas, dari pendidikan dan pengajaran hingga bidang psikoterapi dan perubahan perilaku. Dengan memahami proses belajar individu, psikologi belajar dapat membantu mengoptimalkan metode pembelajaran dan memberikan insight dalam perubahan perilaku yang diinginkan. Studi psikologi belajar penting untuk mengembangkan metode pembelajaran yang efektif, baik dalam konteks pendidikan formal maupun dalam berbagai aspek kehidupan lainnya. Dengan memahami bagaimana manusia belajar dan mengubah perilaku, kita dapat menciptakan lingkungan dan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk perkembangan individu dan masyarakat
Pengertian Psikologi Belajar Menurut Para Ahli
Sementara itu, psikologi belajar menurut para ahli mengacu pada psikologi pendidikan. Adapun pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1. Lister D. Crow dan Alive Crow
Ilmu pengetahuan praktis yang berusaha untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku manusia.
2. W.S Winkel
Merupakan salah satu cabang psikologi praktis yang mempelajari syarat-syarat belajar di sekolah, ragam jenis belajar, dan fase dalam semua proses belajar.
3. James Draver
Cabang dari psikologi terapan yang berkenaan dengan penerapan asas-asas penemuan psikologi problema pendidikan ke dalam bidang pendidikan.
Tujuan Psikologi Belajar
Tujuan adanya psikologi belajar ialah sebagai berikut.
- Meningkatkan pemahaman tentang perilaku serta potensi peserta didiknya.
- Membentuk suasana belajar yang kondusif.
- Membantu peserta didik dalam menyelesaikan kesulitannya.
- Meningkatkan pemahaman terhadap prinsip pembelajaran.
- Mengevaluasi perilaku peserta didik dalam pembelajaran.
- Membentuk lingkungan belajar yang edukatif dan efektif.
- Menyediakan serta memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses belajar.
Manfaat Psikologi Belajar
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut.
Peserta didik akan mendapatkan bimbingan yang tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.
Guru bisa meminimalisir kendala pembelajaran dengan mengoptimalkan proses belajar peserta didik.
Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran sesuai dengan karakter dan kondisi psikologisnya.
Guru bisa mengatur waktu yang tepat untuk memulai proses belajar.
Guru bisa mengoptimalkan pembelajaran di kelas dengan mempertimbangkan aspek psikologi peserta didik.
Beberapa manfaat tersebut menunjukkan pentingnya psikologi belajar untuk guru yang berdampak pada kualitas akademik peserta didiknya.
Ruang Lingkup Psikologi Belajar
1. Belajar
Ruang lingkup belajar meliputi hakikat belajar itu sendiri, teori belajar, prinsip utama belajar, macam-macam belajar, kegiatan belajar, faktor yang berpengaruh pada belajar, perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, teknik belajar secara efektif, dan sebagainya.
2. Proses belajar
Ruang lingkup proses belajar meliputi tahapan dalam proses belajar, perubahan psikis selama belajar, perilaku belajar kaitannya dengan pengalaman belajar, motivasi dalam proses belajar, dan sebagainya.
3. Kondisi belajar
Ruang lingkup kondisi belajar meliputi keadaan lingkungan fisik, nonfisik, sosial, dan non sosial.
Jenis-Jenis Psikologi Belajar
Psikologi ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Psikologi klinis
Psikologi klinis merupakan ilmu psikologi yang fokus meneliti tentang karakter peserta didik di sekolah selama kegiatan belajar berlangsung. Dengan adanya ilmu ini, guru bisa mengidentifikasi mana saja peserta didik yang berpotensi mengganggu kegiatan pembelajaran.
2. Psikologi kuesioner
Psikologi kuesioner merupakan ilmu psikologi yang dikembangkan berdasarkan informasi dari kuesioner. Contohnya, guru membagikan kuesioner pada peserta didiknya di kelas tentang efektifitas belajar menggunakan metode tertentu. Salah satu kelebihan metode kuesioner ini adalah guru bisa mendapatkan banyak data dalam waktu yang tidak terlalu lama.
3. Psikologi eksperimen
Psikologi eksperimen adalah ilmu psikologi yang dikembangkan dari hasil eksperimen atau pengamatan pada jangka waktu tertentu. Data hasil eksperimen bisa dijadikan acuan oleh guru dalam mengidentifikasi setiap masalah peserta didiknya. Dengan demikian, guru bisa mengetahui kondisi psikologi peserta didiknya. Berbeda dengan kuesioner, eksperimen ini membutuhkan waktu yang lebih lama.
4. Psikologi studi kasus
Psikologi studi kasus dikembangkan dari susunan pengalaman, sejarah, dan kisah peserta didik. Dengan adanya studi kasus, guru mampu menganalisis karakter serta kondisi lingkungan yang membentuk karakter tersebut, misalnya kondisi keuangan keluarga, kondisi orangtua, dan sebagainya.
Lalu, apa perbedaan psikologi belajar dan psikologi pendidikan? Perbedaannya terletak pada objek kajian yang dipelajari. Jika psikologi belajar menitikberatkan pada proses belajar, psikologi pendidikan menitikberatkan pada proses mengajar.
Jenis Metode Psikologi Belajar
Terdapat beberapa metode dalam psikologi belajar yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Psikologi Klinis
Home - artikel - Mengenal Apa Itu Psikologi Belajar
Mengenal Apa Itu Psikologi Belajar
Facebook WhatsApp Twitter Pinterest
aplikasi ujian online
Belajar bukan hanya tentang bagaimana seseorang mampu menerima suatu materi dan memahaminya. Kegiatan belajar juga erat kaitannya dengan psikologi belajar sehingga dalam pelaksanaannya, guru atau pengajar juga perlu untuk melibatkan psikologi di dalamnya. Hal ini juga mengingat bahwa waktu belajar yang diperlukan seseorang secara formal adalah 9 tahun, di mana waktu tersebut bukanlah waktu yang sebentar.
Melibatkan pengetahuan psikologi dalam proses pembelajaran juga membantu siswa dan guru dalam menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dari beberapa uraian tersebut, apakah sudah bisa dipahami terkait apa itu psikologi belajar sehingga keberadaannya menjadi penting? Jika belum, yuk baca artikel ini sampai habis.
Table of Contents
Pengertian Psikologi Belajar
Jenis Metode Psikologi Belajar
1. Psikologi Klinis
2. Psikologi Kuesioner
3. Psikologi Eksperimen
4. Psikologi Studi Kasus
Manfaat Mempelajari Psikologi Belajar Bagi Guru
Pengertian Psikologi Belajar
Secara bahasa, 'psikologi' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'psyche' yang berarti "jiwa" dan kata 'logos' yang berarti 'ilmu' (Mangal). Dua kata tersebut bila digabung menjadi ilmu jiwa, sehingga psikologi kerap diterjemahkan sebagai 'ilmu jiwa'.Â
Sedangkan menurut beberapa ahli, psikologi belajar memiliki beberapa pengertian yang berbeda, antara lain:
H. Carl Witherington, dalam bukunya "Educational Psychology" menyebutkan bahwa psikologi pendidikan atau yang sekarang dikenal dengan psikologi belajar adalah suatu studi tentang proses-proses yang terjadi dalam pendidikan.
James Drever, dalam bukunya yang bertajuk "Kamus Psikologi", menjelaskan bahwa definisi psikologi belajar merupakan cabang dari psikologi terapan (applied psychology) yang berkaitan dengan penerapan asas-asas dan penemuan psikologis problema pendidikan ke dalam bidang pendidikan.
Lister D. Crow and Alice Crow, Ph. dalam bukunya "Educational Psychology" menyatakan bahwa psikologi belajar adalah Ilmu pengetahuan praktis yang berusaha untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku manusia.
W.S. Winkel dalam bukunya "Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar" menyatakan bahwa psikologi belajar adalah salah satu cabang dari psikologi praktis yang mempelajari prasarat-prasarat (fakta-fakta) untuk belajar di sekolah berbagai jenis belajar dan fase-fase dalam semua proses belajar.Â
Merujuk dari beberapa pengertian di atas, maka psikologi belajar dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip perilaku manusia dalam penerapannya bagi belajar dan pembelajaran. Psikologi belajar memberikan kesempatan kepada guru untuk mengetahui kondisi kejiwaan atau psikologis siswanya, sehingga guru bisa mengetahui kapan siswa-siswanya memahami sebuah materi atau kapan mereka justru kosong dan tidak fokus terhadap apa yang tengah disampaikan.
Jenis Metode Psikologi Belajar
Terdapat beberapa metode dalam psikologi belajar yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Psikologi Klinis
Metode ini digunakan untuk menyelidiki karakter atau respon siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan metode ini kita bisa mengetahui mana siswa yang memunculkan reaksi terganggu proses belajar yang memerlukan waktu lama.
Metode klinis juga bisa membantu memecahkan masalah tertentu yang kerap terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti:
Mengetahui jumlah siswa yang mengalami kesulitan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.Â
Mengetahui penyebab mengapa siswa sulit mengikuti kegiatan pembelajaran.Â
Membantu mengetahui kondisi emosi peserta siswa.
2.Psikologi Kuesioner
Sesuai dengan namanya, metode ini memberikan kesempatan kepada guru untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait topik psikologi, sosial, dan pendidikan. Pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mengetahui perasaan yang dirasakan siswa selama kegiatan pembelajaran.Â
Hasil jawaban siswa nantinya dapat membantu guru dalam menemukan dan memecahkan masalah yang menyebabkan kegiatan belajar berjalan kurang efektif. Metode kuesioner ini juga biasanya dilakukan tanpa meminta identitas pengisinya, sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan yang ada dengan bebas dan lugas.