Jenis-Jenis Psikologi Belajar
Psikologi ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Psikologi klinis
Psikologi klinis merupakan ilmu psikologi yang fokus meneliti tentang karakter peserta didik di sekolah selama kegiatan belajar berlangsung. Dengan adanya ilmu ini, guru bisa mengidentifikasi mana saja peserta didik yang berpotensi mengganggu kegiatan pembelajaran.
2. Psikologi kuesioner
Psikologi kuesioner merupakan ilmu psikologi yang dikembangkan berdasarkan informasi dari kuesioner. Contohnya, guru membagikan kuesioner pada peserta didiknya di kelas tentang efektifitas belajar menggunakan metode tertentu. Salah satu kelebihan metode kuesioner ini adalah guru bisa mendapatkan banyak data dalam waktu yang tidak terlalu lama.
3. Psikologi eksperimen
Psikologi eksperimen adalah ilmu psikologi yang dikembangkan dari hasil eksperimen atau pengamatan pada jangka waktu tertentu. Data hasil eksperimen bisa dijadikan acuan oleh guru dalam mengidentifikasi setiap masalah peserta didiknya. Dengan demikian, guru bisa mengetahui kondisi psikologi peserta didiknya. Berbeda dengan kuesioner, eksperimen ini membutuhkan waktu yang lebih lama.
4. Psikologi studi kasus
Psikologi studi kasus dikembangkan dari susunan pengalaman, sejarah, dan kisah peserta didik. Dengan adanya studi kasus, guru mampu menganalisis karakter serta kondisi lingkungan yang membentuk karakter tersebut, misalnya kondisi keuangan keluarga, kondisi orangtua, dan sebagainya.
Lalu, apa perbedaan psikologi belajar dan psikologi pendidikan? Perbedaannya terletak pada objek kajian yang dipelajari. Jika psikologi belajar menitikberatkan pada proses belajar, psikologi pendidikan menitikberatkan pada proses mengajar.