Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Pengabdian
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Program Studi Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN MIT DR 13 Kelompok 43 UIN Walisongo Menilik Pembuatan Minyak Mentah dari Ampas Kelapa Desa Leban

9 Maret 2022   06:50 Diperbarui: 9 Maret 2022   08:30 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Jumat, 18/02/22) tim KKN MIT DR 13 kelompok 43 UIN Walisongo Semarang mengunjungi salah satu pabrik minyak mentah yang terbuat dari limbah ampas kelapa di Desa Leban untuk melihat dan mewawancarai proses pembuatan minyak mentah dari ampas kelapa tersebut. 

Ada sebanyak 4 orang yang sedang bekerja didalam pabrik tersebut. Wawancara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Sebelum wawancara dimulai TIM KKN MIT DR 13 kelompok 43 telah menghubungi pemilik pabrik Pak Nurkholis mengenai konsep dan kegiatan wawancara yang dilaksanakan di Pabrik Minyak mentah milik pak Nurkholis.

Pabrik minyak mentah terletak di dusun pendawa desa Leban. Saat wawancara berlangsung tim KKN MIT DR 13 kelompok 43 diperbolehkan melihat-lihat proses pembuatan minyak mentah secara langsung, dari proses pengovenan, kemudian di press dan hasilnya menjadi minyak keruh yang di diamkan selama 2 hari. Tujuan dari kegiatan wawancara dengan salah satu pengusaha di desa leban ini adalah mengenalkan usaha yang memanfaatkan limbah dan mengurangi pencemaran. 

Pak Nurkholis sangat antusias dalam menjawab pertanyaan dari tim KKN MIT DR 13 kelompok 43. Usaha pak Nurkholis ini sejak 2014, berawal dari usaha temannya membuat minyak mentah dan Pak Nurkholis ikut membantunya, kemudian ide untuk memulai usaha yang sama muncul, dan sampai sekarang usahanya terus berkembang pesat.

Melihat Proses pembuatan yang cukup menarik, yaitu bahan baku ampas kelapa yang basah dikeringkan menggunakan mesin oven, pengeringan ini rata-rata 1-2 hari, kemudian setelah ampas kering, ampas di bawa ke mesin pres untuk diambil minyaknya kemudian di diamkan hingga adanya endapan di minyak, nah minyak yang diambil adalah minyak yang sudah ada endapannya. 

Pemanfaatan minyak ampas kelapa ini ternyata mempunyai manfaat di berbagai sektor, yaitu dari pembuatan sabun, biodiesel dsb. Manfaaatnya juga bukan hanya di minyaknya, ampas sisa pembuatan minyak pun mempunyai nilai jual, biasanya digunakan untuk pakan ternak dan untuk pembakaran. 

Usaha minyak mentah ini pun mempunyai beberapa kendala diantaranya ketika tidak adanya bahan baku yang tersedia, otomatis pabrik tidak akan beroperasi, selain itu beliau juga mengatarakan bahwa merasa kesulitan karena adanya pembatasan pembelian solar yang dapat menghambat produksi minyak mentah tersebut. 

Dokpri
Dokpri

"Harapan Saya produksi lancar dan saya juga ingin mengganti mesin menggunakan tenaga listrik, namun daya yang digunakan tidak mencukupi, karna listrik yang masuk di desa hanya untuk perumahan bukan untuk industrial". Ujarnya agar di desa pun mendapat listrik yang mencukupi untuk industri. 

Pak Nurkholis juga berpesan kepada pengusaha muda "Tahan Banting, jangan putus asa. Karena dalam usaha jatuh bangun itu pasti ada". 

Ujar Pak Nurkholis selaku pemilik dari pabrik usaha minyak mentah untuk menyemangati pemuda yang memulai merintis usaha. 

(Kurnia Pangesti Avessiana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun