Mohon tunggu...
Miftahul Farichah
Miftahul Farichah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Manusia yang ingin belajar dan berkembang menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Pancasila dan Islam, Apakah saling Berkaitan atau Bertentangan? Simak Ini Harus Tau!!!

26 September 2022   23:12 Diperbarui: 26 September 2022   23:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila dan Islam. Sumber ilustrasi : KOMPAS.com/HANDINING

Ideologi sendiri berasal dari kata idea dan ideologi juga berasal dari bahasa Yunani yang berarti oida atau mengetahui, melihat dengan pikiran. Kata logi berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti pengetahuan. Jadi dari istilah-istilah tersebut, ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan atau pengetahuan tentang konsep atau gagasan yang ada di suatu negara.

Dilihat dari definisinya, ideologi merupakan cerminan cara berpikir seseorang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat tersebut menuju tujuan bersama. Ideologi adalah sesuatu yang dihayati dan diyakini sebagai keyakinan dan merupakan pilihan yang jelas serta membawa keterikatan atau komitmen untuk mewujudkannya. Ideologi adalah suatu gagasan yang disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya untuk diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Contoh ideologi termasuk ideologi liberalisme, kapitalisme, dan sosialisme. Setiap negara membutuhkan ideologinya sendiri agar dapat berdiri kokoh dan jelas mengetahui arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memiliki konsep dalam suatu negara. Sebenarnya masih banyak lagi definisi dan pengertian ideologi, namun apa yang tertulis di atas sudah cukup untuk menjelaskan apa itu ideologi.

Sedangkan pengertian atau pengertian Pancasila adalah pilar ideologi negara Indonesia. Kata pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas atau asas. Jadi Pancasila merupakan ideologi atau rumusan atau pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi warga negara Indonesia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ideologi Pancasila adalah suatu nilai atau norma yang dibentuk berdasarkan sila-sila yang ada dalam Pancasila yang menjadi pedoman hidup seluruh rakyat Indonesia.

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan kepada Tuhan dan aturan-aturan yang berkaitan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta.

Nah, dari beberapa definisi dan definisi ideologi Pancasila dan pengertian Islam di atas, kita dapat melihat bahwa ideologi Pancasila dan agama Islam saling terkait dan terkait. Nah, sekarang mari kita telusuri apa yang membuat dan apa hubungan antara ideologi Pancasila dan Islam sehingga kedua hal tersebut saling berkaitan.

Sesuai dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana Indonesia memang negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam, mengapa sila pertama Pancasila hanya menyebut Tuhan, bukan Tuhan, karena meskipun di Indonesia kebanyakan orang memeluk islam? namun ada juga yang menganut selain Islam sehingga dalam sila pertama tertulis Tuhan Yang Maha Esa. 

Hal ini merupakan bentuk toleransi tentang ideologi suatu negara terhadap agama di suatu negara. Rumusan sila pertama diubah melalui sidang BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menjadi rumusan Pancasila sebagaimana tertuang dalam UUD 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Hubungan agama dengan pancasila merupakan hubungan yang saling membutuhkan dan berkaitan dimana agama memberikan peningkatan moral bangsa, negara dengan pancasilanya menjamin kehidupan beragama dapat berlangsung dengan aman, tentram dan damai. Pancasila dengan hukum-hukum positifnya pada dasarnya sesuai dengan ajaran Islam, diharapkan suatu saat hukum-hukum yang berkaitan dengan Islam dapat diterima oleh umat Islam dan orang-orang di luar Islam.

Ir. Soekarno juga memiliki keputusan sendiri tentang bentuk negara atau ideologi dalam kaitannya dengan agama. Melalui diskusi yang sangat serius disertai dengan komitmen moral yang sangat tinggi, kita telah sampai pada pilihan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Mencermati ciri-ciri elemen bangsa dan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, suku, ras, agama dan budaya, agaknya para Founding Father kita yaitu Ir. Soekarno merasa sulit untuk sekadar menentukan bentuk negara seperti yang ada di dunia.

Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu, takut kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan kewajiban manusia sebagai makhluk-Nya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan adalah makhluk sosial, artinya manusia membutuhkan manusia lain untuk hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Dalam kebersamaan itu, manusia ditakdirkan memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain. Semua kepribadian yang berbeda ini mewujudkan satu kesatuan dalam perbedaan dalam Lambang Negara Republik Indonesia, yang sifatnya dirumuskan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Semboyan tersebut memberikan pedoman bagi manusia dalam masyarakat untuk mempertahankan eksistensinya sebagai masyarakat, sehingga manusia harus mengakui dan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat.

Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan spiritualitas bangsa dan merupakan penopang utama persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan hubungan yang serasi dan harmonis antara agama dan negara, negara sesuai dengan dasar negara Pancasila berkewajiban memberikan perlindungan terhadap agama-agama di Indonesia. 

Berdasarkan fakta tersebut, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sama sekali bukan prinsip yang masuk ke dalam ruang keyakinan agama, melainkan prinsip hidup bersama dalam suatu negara, dari berbagai lapisan masyarakat dengan keyakinan agama yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan manusia yang bermartabat dan berakhlak mulia.

Oleh karena itu, dalam negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kehidupan beragama sama sekali tidak terpisahkan, tetapi agama memperoleh legitimasi filosofis, yuridis, dan politik di dalam negara, hal ini sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Secara filosofis, Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung dalam sila pertama Pancasila yang berkedudukan sebagai dasar filosofis negara Indonesia, sehingga sila pertama merupakan dasar filosofis kehidupan berbangsa dan bernegara dalam hubungan antara negara dan agama.

Jadi, di sini kita dapat menyimpulkan bahwa ideologi Pancasila dan Islam sangat erat kaitannya. Hubungan Pancasila dan Agama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah saling membutuhkan, agama membutuhkan negara berdasarkan Pancasila untuk perkembangannya, serta negara membutuhkan agama untuk meningkatkan moral bangsanya. 

Pancasila dengan Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar dari segala kebijakan hukum yang diberlakukan oleh negara, termasuk dalam mengatur kehidupan beragama bagi warga negaranya. Pada dasarnya sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang sangat sesuai dengan ajaran Islam, bahkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an banyak sekali kalam Allah SWT yang relevan dengan sila-sila Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun