Mohon tunggu...
Miftahul Farichah
Miftahul Farichah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Manusia yang ingin belajar dan berkembang menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harga BBM Elit Rakyat Kecil Menjerit! Apa yang Harus Kita Lakukan?

18 September 2022   14:49 Diperbarui: 18 September 2022   15:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber Ilustrasi : KOMPAS.com/ GARRY LOTULUNG

Mengapa inflasi karena dampak psikologis bisa terjadi? Penyebabnya yaitu kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek psikologis di masyarakat di mana produsen (termasuk pedagang) menaikkan harga melebihi dari kenaikan biaya produksi atau distribusi yang mereka keluarkan. Jadi ketika produsen menaikkan harga mereka tidak menghitung berapa besar kontribusi BBM terhadap biaya produksi yang mereka keluarkan untuk memproduksi barang/jasa tersebut.

Sebagai contoh, ketika harga BBM naik sebesar Rp 500 per liter, maka sopir angkutan umum akan memilih menaikkan ongkos sebesar Rp 500 per penumpang, pedagang makanan akan menaikkan harga Rp 500 per porsi, dan pedagang sayuran juga akan menaikkan harga Rp 500 per kg/per ikat sayur yang mereka jual. Padahal kontribusi BBM per penumpang atau kontribusi BBM terhadap biaya makanan atau sayuran per ikat tidaklah sebesar tersebut. Kondisi tersebut diperparah oleh adanya pihak yang memanfaatkan momentum kenaikan harga BBM dengan menaikkan harga semua komoditi padahal kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan tidak sebesar kenaikan harga yang mereka lakukan.

Jika hal tersebut dilakukan oleh produsen dan pedagang secara serentak di seluruh Indonesia, maka inflasi yang terjadi akan lebih besar daripada dampak ekonomi yang seharusnya. Kenaikan harga secara serentak dan melebihi dari cost push inflation tersebut akan menyebabkan inflasi yang tinggi dan pada gilirannya dapat memicu keresahan di semua lapisan masyarakat, mulai dari produsen, pedagang, dan konsumen.

Dari sisi pemerintah, adanya kenaikan harga BBM yang menimbulkan keresahan tersebut akan berdampak pada kredibilitas pemerintah di mata masyarakat. Apalagi menjelang tahun politik di mana isu kenaikan harga BBM akan dijadikan kubu oposisi oleh masyarakat untuk menurunkan popularitas pemerintah.

Seperti yang terjadi di Kota Malang pada Kamis (8/9/2022). Para mahasiswa melakukan aksi demo untuk menolak kenaikan BBM. Mereka menyerukan jeritan serta aliansi mereka tentang adanya kenaikan BBM per bulan September ini. Para mahasiswa mendatangi kantor DPR yang ada di Kota Malang. Mungkin aksi demo memang rusuh tapi itulah salah satu cara utama untuk menyampaikan suara rakyat agar pemerintah tau kenaikan BBM sangatlah membuat rakyat susah dan sengsara.

Jadi disini pendapat saya, harga BBM boleh naik tapi tolong pemerintah mengerti kondisi masyarakat atau rakyat kecil yang pasti sangat kesusahan dalam kasus kenaikan BBM ini, mungkin jika ada berikan sesuatu atau cara misalnya bantuan yang bisa mengurangi beban rakyat kecil dalam hal transaksi BBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun