Mohon tunggu...
miftahulayis
miftahulayis Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu komunikasi yang menyukai fotografer dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Kegiatan membantu UMKM pedagang olahan pisang di desa Medokan semampir dalam kegiatan KKN Non Reguler RW 3

22 Desember 2024   12:39 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Miftahul ma'ayis

Pada tanggal 23 November sampai 5 januari 2024 -2025 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di desa Medokan semampir Surabaya. Yang membuat berbeda dari KKN pada umumnya KKN Non Reguler dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu. 

KKN Non reguler dilaksakan pada hari sabtu dan minggu saja dikarenakan sebagian besar di ikuti oleh mahasiswa kelas karyawan atau kelas malam yang dominan melakukan kegiatan kuliah sambil bekerja.

Dalam kegiatan KKN kami sub kelompok 3 membantu satu UMKM yang bergerak di bidang pengolahan pisang, hasil dari olahan pisang tersebut seperti, pisang nugget, pisang coklat dan pisang roll.Tidak hanya olahan pisang saja UMKM tersebut juga memiliki menu lain cireng isi dan juga mie level. Olahan pisang dan cireng juga dijual dalam bentuk frozen.  

Setelah dilakukan survey ada beberapa hal yang menjadi hambatan seperti baner UMKM yang bisa dibilang terlalu kecil lalu belum adanya logo pada packaging dan UMKM belum memiliki vacum sealer yang dapat mempermudah pengemasan olahan frozen.

Pada tanggal 23 November 2024 hingga 5 Januari 2025, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non-Reguler di Desa Medokan Semampir, Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari kelas karyawan atau kelas malam, sehingga pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel setiap Sabtu dan Minggu.

Fokus pada UMKM Olahan Pisang

Subkelompok 3 dari program KKN ini mendapatkan tugas untuk mendampingi salah satu UMKM lokal yang bergerak di bidang pengolahan pisang. Produk-produk yang dihasilkan meliputi pisang nugget, pisang coklat, pisang roll, serta beberapa menu tambahan seperti cireng isi dan mi level. Produk-produk ini juga dijual dalam bentuk frozen food untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Namun, dari hasil survei lapangan, tim KKN menemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh UMKM tersebut. Di antaranya adalah:

Banner promosi yang terlalu kecil, sehingga kurang efektif dalam menarik perhatian pelanggan sehingga pelanggan kurang tertarik untuk membeli.

Tidak adanya logo pada kemasan, yang dapat mengurangi daya tarik visual dan pengenalan merek. Tidak adanya logo pada kemasan membuat pelanggan tidak dapat mengenal produk yang dijual.

Ketiadaan vacuum sealer, alat yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pengemasan frozen food agar lebih tahan lama dan higienis. Alat ini dapat mempermudah penjual dalam mengemas makanan yang akan di jual.

Solusi yang Ditawarkan

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim KKN Non-Reguler mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya:

Mendesain dan menyerahkan banner baru dengan ukuran lebih besar dan desain yang lebih menarik untuk mendukung promosi. Hal ini membuat para pelanggan menjadi tertarik untuk membeli poduk.

Membantu UMKM dalam pembuatan logo kemasan, yang tidak hanya berfungsi sebagai identitas merek tetapi juga meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen. Hal ini membantu penjual untuk memperkenalkan produk pada para konsumen.

Memberikan edukasi mengenai pentingnya vacuum sealer, termasuk informasi tentang cara penggunaan dan manfaatnya untuk pengemasan makanan beku. Sehingga mempermudah penjual untuk memproduksi makanan lebih banyak dan Ketika pengemasan dengan vacuum sealer dapat memuat banyak makanan karena kemasan akan menipis.

Dampak Positif Kegiatan KKN

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, tetapi juga membantu UMKM setempat untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Dengan adanya banner baru dan kemasan yang lebih menarik, UMKM ini memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian konsumen. Selain itu, edukasi yang diberikan oleh tim KKN diharapkan dapat menjadi fondasi bagi UMKM untuk terus berkembang.

Program KKN Non-Reguler ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Dengan memanfaatkan waktu luang mahasiswa karyawan di akhir pekan, kegiatan ini menunjukkan bahwa kesibukan kuliah dan bekerja bukanlah hambatan untuk berkontribusi pada masyarakat.

Harapan ke Depan

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mendukung UMKM di berbagai wilayah. Dengan semangat gotong-royong dan inovasi, UMKM seperti di Desa Medokan Semampir dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah, tetapi juga memahami arti pentingnya kontribusi dalam pembangunan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan KKN sebagai bentuk nyata dari pengabdian kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun