*Dibuat untuk memenuhi tugas middle mata kuliah “Filsafat Ilmu”
Oleh : Miftahul Hasanah (190102010001)
Salam, sobat filsafat! Yuk kita kenali pengetahuan dan dasar-dasarnya..
Apakah itu pengetahuan? Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa Inggris yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan akar katanya adalah “tahu dan mengerti”. Pengertian “tahu” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “mengerti sesudah melihat, memahami, dan kenal”. Dalam filsafat, pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Penjelasannya begini; pengetahuan itu dapat timbul karena manusia ingin mencari tahu. Pengetahuan tidak hanya dapat diperoleh lewat akal, tapi bisa lewat inderawi, seperti halnya pengalaman kita sehari-hari, atau juga melalui kesadaran yang kita alami, misal; jikalau lapar maka solusinya adalah makan, jikalau haus maka solusinya minum, seseorang bisa menyebut benda itu panas, karena memang dirasakan panas, menyebut biru karena warnanya memang biru, dan begitu seterusnya. (Selain dari pada akal dan inderawi ini, masih ada sumber pengetahuan lain yang mendasari adanya pengetahuan, kita akan bahas di bawah ya, sobat).
Dari permisalan di atas, pengetahuan dapat juga dikatakan sebagai informasi yang berupa common sense (pengetahuan biasa), tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Dimana, pengetahuan disini berakar pada hal yang menjadi kebiasaan dan pengulangan, tanpa harus memerlukan pemikiran yang mendalam sebab dapat diterima keberadaan dan kebenarannya hanya dengan menggunakan akal sehat semata, secara langsung, dan sekaligus dapat diterima oleh semua orang.
Pengetahuan bisa berkembang menjadi sebuah ilmu yang relevan bagi khalayak umum jika telah dikaji dan diuji kebenarannya. Meskipun ilmu sendiri berasal dari pengetahuan, tapi “pengetahuan” dan “ilmu pengetahuan” itu berbeda ya, sobat. Ilmu pengetahuan memiliki ciri yang sudah paten, rasional, objektif, sistematis, general, reliabel, dan universal. Berbeda dengan pengetahuan yang posisinya masih berada di bawah ilmu. Pengetahuan tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan “mengapa dan bagaimana”. Pengetahuan tidak memberikan penjelasan yang sistematis dari berbagai fakta. Kebenaran yang diakui oleh pengetahuan bersifat tetap, sedangkan kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dilakukan pengujian kritis. Pengetahuan biasanya mengandung pengertian ganda atau samar, sedangkan ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang dapat diverifikasi secara empirik. Pengetahuan didapat melalui pengamatan panca indera sedangkan ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah.
Apa Saja Dasar-Dasar Pengetahuan? Mari lanjut ke pembahasan terkait dengan dasar-dasar pengetahuan yang meliputi tiga cakupan, yakni: 1) Hakikat Pengetahuan, 2) Jenis Pengetahuan, dan 3) Sumber Pengatahuan. Dasar-dasar pengetahuan ini lah yang menjadi acuan pengetahuan dapat berkembang menjadi sebuah ilmu, sobat.
1. Hakikat Pengetahuan
Untuk memperjelas; hakikat adalah dasar, intisari, kenyataan, yang sebenarnya, hakikat merupakan kebenaran yang mendalam, yang dengannya kebenaran tampak dan tidak diragukan lagi (KBBI). Dalam filsafat, hakikat pengetahuan yang menjadi dasar dari pengetahuan itu telah tertuang dalam dua konsep aliran besar. Kedua aliran ini menghadirkan cara pandangnya masing-masing tentang dari mana sumber dan hakikat pengetahuan dapat dipahami. Aliran itu yakni: 1) Idealis dan 2) Realis.
Idealis sendiri diambil dari kata “ide”, yakni sesuatu yang hadir dalam jiwa. Menurutnya; kebenaran terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) dan jiwa (self), bukan berada pada hal yang bersifat materil. Dimana, material dipandang sebagai hal yang yang akan senantiasa berubah, tidak tetap, dan tidak abadi. Sesuatu yang tidak abadi dan mengalami perubahan tidak akan pernah menjadi sesuatu yang hakiki. Menurut idealis, material bertentangan dari definisi hakikat yang merupakan kebenaran mendalam, dimana dengan hakikat maka kebenaran tak diragukan lagi. Mereka memandang, bahwasaanya jiwa tepat dikatakan sebagai hakikat sebenarnya, sebab jiwa ialah hal yang mendasari proses alam semesta. Ide dikatakan sebagai pengetahuan yang sebenarnya atau hakiki oleh aliran idealis ini, untuk itu hakikat (kebenaran) dari pengetahuan adalah berasal dari adanya ide yang mendasari asal segala ilmu menjadi tumbuh dan berkembang.
Realis sendiri berasal dari kata “real” yang merujuk pada sesuatu yang ada, yang tampak, dan nyata. Aliran ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Realisme, berarti anggapan bahwa objek dari indra kita adalah nyata, benda-benda ada, dan keberadaannya itu terlepas dari kenyataan apakah benda itu diketahui, dipersepsikan, atau ada hubungannya dengan pikiran. Realis menomorduakan peran rasio atau akal dan ide. Realis memandang hakikat pengetahuan adalah materi-materi yang dengannya ilmu pengetahuan menjadi ada, atau pengetahuan adalah benar apabila sesuai dengan kenyataan. Hakikat pengetahuan menurutnya lebih kepada hal yang bersifat materiel (real) yang sumber-nya berasal dari pengalaman empiris (nyata). Sesuatu yang bersifat materi merupakan dasar kenyataan atau realitas. Apa yang menjadi hakikat pengetahuan merupakan gambaran sesungguhnya dari apa yang ada di alam nyata. Suatu menjadi benar dan sahih apabila sesuai dengan fakta (kenyataan).
Setelah kita memahami dua aliran yang mendasari dari mana hakikat pengetahuan itu berasal, kita akan lanjut kepada jenis pengetahuan ya, sobat.
2. Jenis Pengetahuan. Dalam dasar-dasar pengetahuan setidaknya ada tiga jenis pengetahuan, yang meliputi: