Taman Hutan Raya Juanda dikenal juga dengan nama Tahura Juanda, atau cukup dengan singkatan THR Juanda adalah salah satu hutan raya yang menjadi kawasan konservasi alam. Awalnya luas hutan raya ini hanya 10 ha saha (1965), tapi sekarang sudah mencapai luas 590 ha dan membentang dari Dago Pakar sampai ke kawasan Maribaya Lembang. Ir. H Juanda merupakan Perdana Menteri terakhir era demokrasi parlementer di negara kita. Beliau berjasa besar dalam deklarasi Djuanda  tanggal 13 Desember 1957.
 Selain hutan alaminya dan untuk berolah-raga lintas alam, di Tahura Djuanda juga terdapat objek wisata lainnya, seperti:
-Gua Belanda
Gua Belanda ini letaknya sekitar 500 meter dari pintu masuk utama Tahura Djuanda. Gua yang menjadi salah satu peninggalan kolonial belanda ini bukan termasuk gua alam, karena ini dibuat  manusia.
-Gua Jepang
Berjarak 300 m dari Gua Belanda, Gua Jepang ini didirikan oleh militer jepang tahun 1942 untuk dijadikan barak militer dan perlindungan. Gua Jepang memiliki empat pintu masuk dan dua lubang penjagaan.
-Tebing Keraton
Tebing Keraton adalah sebuah tebing yang berada di ketinggian 1200 m dpl dan masih termasuk di dalam kawasan Tahura Djuanda.
-Curug Omas
Curug Omas merupakan air terjun yang memiliki ketinggian mencapai 30 meter dengan kedalaman air mencapai 10 meter di Tahura Djuanda.