Mohon tunggu...
MIFTAHUL SUROH
MIFTAHUL SUROH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBI SAYA BEROLAHRAGA DAN MAKAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Jerome Bruner

18 Juni 2024   23:09 Diperbarui: 18 Juni 2024   23:24 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 d. Motivasi 

Motivasi adalah keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam konteks pembelajaran, kondisi tertentu tidak hanya dapat mempengaruhi belajar siswa tetapi juga membantu dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk menciptakan minat belajar Bruner, siswa perlu dimotivasi dengan cara yang berbeda-beda ketika belajar  (Sutarto, 2017). 

Teori ini menyatakan bahwa ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan aturan-aturan (termasuk konsep, teori, definisi, dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang menjelaskan sumber aturan-aturannya, maka proses pembelajaran berlangsung secara kreatif (mengungkapkan penjelasan). Pendekatan ini menghasilkan "explanatory learning" (belajar sambil menjelaskan). Siswa diberikan  informasi umum dan diminta mencari contoh spesifik dan konkrit. Menurut Bruner, ada tiga tahap  perkembangan kognitif yaitu (Warsita dan Bambang, 2017) 1. enaktif : upaya/kegiatan mengetahui dan memahami lingkungan melalui pengamatan dan pengalaman terhadap kenyataan. 2. Simbolik: siswa mempersepsikan dunia  melalui visualisasi gambar dan  verbal. 3. Simbolik: Siswa mempunyai ide-ide abstrak yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, logika, dan penggunaan simbol.

Ekspresi dari semua mode ini tidak dapat digambarkan sebagai tingkatan yang terpisah, melainkan terintegrasi. Representasi simbolik menjadi mode terakhir. Brunner menyatakan bahwa teori ini menyatakan bahwa ketika anak-anak dihadapkan pada materi baru, mereka mengikuti representasi secara bertahap dari tahap aktif ke tahap simbolik dan menjadi produktif. Hal ini juga berlaku bagi pembelajar dewasa. Dari sinilah lahirlah teori pembelajaran penemuan yang mengatur metode penyajian  sesuai dengan tingkat kemampuan anak agar dapat belajar. Saat belajar, anak harus dikondisikan untuk berperan  aktif  di kelas dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran (Nurlina dkk, 2021).

NAMA : MIFTAHUL SUROH

NIM : 230105110024

Tugas MK: perkembangan kognitif aud

Dosen Pengampu: Rikza Azharona S., M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun