Anak itu dilahirkan pada 17-Agustus-1945
Di asuh dan di besarkan oleh Bapaknya
Bapaknya seorang Proklamator, dan sering di juluki Putra sang Fajar
Bapaknya ingin anaknya mencapai lima tujuan kelak dewasa nanti
Dunia mengakui prestasi Ayahnya, hingga menaruh hormat padanya
Namun peran sebagai pengasuh tak berjalan lama
Karena Di berhentikan dengan sebuah persekongkolan
Anak ini lalu berganti pengasuh
Di gantikan seorang Diktator
Di asuh oleh Diktator membuatnya hadapi bermacam gejolak
Diperas dan mulutnya di bungkam
Tubuhnya menolak dan ingin akhiri deritanya
Pada suatu masaÂ
Ia berhasil turunkan diktator dari duduknya
Seorang anak perlu pengasuh
Dan nyatakan seorang Profesor untuk memimpinnya
Ternyata Kecerdasan sang Profesor tak mampu redam masalah dalam tubuhnya, apalagi membawanya ke kancah dunia
Profesor pun terpaksa berhenti
Dan menyerahkan Anaknya ke figur religius
Figur sang Religius mengasuh dan memimpinnya secara sederhana, namun kontroversi, juga sering bersafari
Harapan dan perkembangan lalu datang, namun sayang. Pengasuhnya berhenti karena kontroversi. Juga alasan kesehatan
kini anak ini telah tumbuh dewasa
Layaknya anak-anak lain, ia pun sering berolahraga, dan membawa medali. Hanya saja saat bersepakbola ia tak pernah berhasil
lagi-lagi yang di persalahkan adalah pengasuh sepakbolanya. Dan harus berganti ganti pengasuh sepakbola
tatkala telah dewasa
Putri dari putra sang Fajar ikut mengasuh. Namun tak mencapai tujuan. Lima Tujuan yang pernah di amanatkanÂ
hanya lima tujuan, yang kini terpatri dalam hati serta tubuh
Sungguh malang nian anak ini. Bergonta-ganti pengasuh tak juga dapat yang di cita-citakan
Kini anak ini punya pengasuh baru. Yang kan antarkan pada lima tujuan. Pengasuh yang baru butuhkan waktu. Hingga datanglah penantang si pengasuh baru
Pengasuh yang baru punya visi "MAJU"
"MAJU" kemana..?
Sementara penantang bervisi "MENANG"
"MENANG" dari siapa...?
Ya semoga visi-visi itu mampu membawa meraih lima tujuan
Ataukah seperti biasa
Bergonta-ganti pengasuh. Karena mungkin saja anak ini berada dalam situasi SALAH ASUH-AN
Karena di ASUH oleh orang-orang yang SALAH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H