Mohon tunggu...
Miftahudin
Miftahudin Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perdamaian Itu Rapuh

17 Juli 2024   19:31 Diperbarui: 17 Juli 2024   19:42 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran bahwa perdamaian memiliki kedudukan yang rapuh menjadi penting dalam upaya menjaga dan memperkuat perdamaian. Upaya untuk memahami akar penyebab konflik, mempromosikan dialog antara pihak yang berseteru, dan membangun kepercayaan antara berbagai pihak merupakan langkah-langkah penting dalam memperkuat fondasi perdamaian.

Perdamaian yang rapuh juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang bijaksana, keberanian yang besar, dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak terlibat dalam memperjuangkan perdamaian yang berkelanjutan. Pendekatan yang inklusif, pemberdayaan masyarakat, dan upaya untuk menyelesaikan konflik secara damai merupakan langkah-langkah kunci dalam merawat perdamaian.

Dengan memahami kerapuhan perdamaian, kita mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga, merawat, dan memperkuat nilai-nilai perdamaian dalam setiap interaksi dan kehidupan sehari-hari. Kepemimpinan, kesadaran, dan tindakan yang berkelanjutan semakin mendekatkan kita pada impian akan perdamaian yang berkelanjutan dan berdaya tahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun