Temuan dari penelitian tersebut, sebanyak 60% digital native menyatakan bahwa media sosial mendorong merekauntuk menggunakan hak pilih. Serta sebanyak 89% menyataan bahwa media sosial berpengaruhdalam menentukan preferensi politiknya. Penelitian tersebut dilakukan saat Pilkada DKI silam. DKI Jakarta yang merupakan Ibu Kota negara kita merupakan kota yang penduduknya melek teknologi. Penelitian tersebut juga melihat bagaiamana aktivitas kampanye di media sosial.Â
Hasil riset tersebut memberikan informasi kepada kita bahwa media sosial berperan dalam mempengaruhi cara berpikir dari digital native. Akibatnya, media sosial juga mampu mempengaruhi para digital nativeuntuk menentukan preferensi politiknya. Namun, kehadiran media sosial ini juga menjadi sebuah tantangan bagi digital native.Digital nativeharus mampu untuk manyaring informasi yang diperoleh melalui media sosial. Pasalnya media sosial saat ini adalah alat paling canggih untuk menggulirkan wacana. Bagaimanapun pertarungan wacana akan kuasa atas pemaknaan realitas akan tetap berlangsung. Bagi kita para digital nativeadalah bijak untuk memilah informasi dari media sosial.
Referensi
Gustomy, Rachmad.2010.Negara Menata Ummat. Yogyakarta: Reserarch Center For Politics and Goverment.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H