Ibu, Betapa Berat Perjuanganmu Membesarkanku, Aku Justru Melangkah Jauh Meninggalkanmu
Puisi Miftahul Abrori
Ibu, izinkan aku membasuh kedua kakimu
Agar luruh segala kepedihanmu tersebab kebengalanku
Maafkan aku masih menjadi beban pikiran
Belum sepenuh hati menyangga impian
Menjadi anak berbaktiÂ
Tanpa mengumpat
Tanpa menghujat
Jalan hidup mengantarku pada lajur terjalÂ
Lakon hidup mengenalkanku pada kepura-puraan
Hingga aku terkatung-katung di dunia antah-berantah
Menimbulkan resah
Menjadi sumber kemurunganmu
Ibu, izinkan aku meminum air bekas basuhan kakimuÂ
Agar reda dahaga hatiku karena sering memungkirimuÂ
Aku tahu kau takkan pernah menyesal melahirkanku
Meski aku tak bisa menemani hari tuamu
Cukuplah air mata ini sebagai  penyesalanku
Karena belum mampu membahagiakanmu
Kau menuntunku berjalan saat aku masih kanak-kanak
Kini aku berlari mengabaikanmu dengan kekanak-kanakan
Melupakan masa-masa indah yang tak mungkin terulang
Ibu, izinkan aku mengenang masa kecilku
Ibu, izinkan aku bersujud di kakimu
Mencium telapak kakimu, sebuah surga yang selalu kurindukan
Terlihat kulit kakimu mulai berkerut
Telapak kakimu nampak kering dan kapalanÂ
Itu adalah bukti betapa berat perjuanganmu membesarkanku
Seiring waktu, justru aku melangkah jauh meninggalkanmu
Maafkan aku yang suka membantah nasihatmu
Merasa paling benar
Mengikuti amarah hatiÂ
Maafkan bila aku tak ada di sampingmu
Bukan mengingkari bakti
Apa daya bila belum terberkati
Ibu...,Â
Solo - Grobogan - Jepara, 19 Desember 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI