SOLO- Pecinta hewan kerap menafkahi hobi dengan berburu hewan kesukaan. Berburu kini tak lagi di alam liar tetapi cukup di pasar tradisional. Di Solo terdapat pasar burung dan ikan hias yang menjadi surga pecinta hewan: Taman Pasar Burung dan Ikan Hias Depok Solo. Pasar ini lebih dikenal dengan Pasar Depok, sesuai dengan nama daerah yang ditempati.Â
Pasar ini kerap dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ia pulang kampung maupun disela kedatangannya di Kota Solo. Â Terakhir Jokowi ke Pasar Depok pada Minggu (9/6/2019). Jokowi juga mengajak sang cucu dan dua anaknya, Jan Ethes Sri Narendra, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
pecinta burung melakukan transaksi jual beli di daerah Widuran, Kepatihan, Solo, lalu Pemkot Solo memindahkan mereka ke daerah Depok, Manahan, Solo. Pasar Depok dibangun pada 1984. Awalnya para
Sejak saat itu pasar ini terkenal sebagai pusat jual beli burung. Pasar Depok berada di tengah kota, sehingga mudah dijangkau oleh mereka yang berasal dari dalam maupun luar kota. Letaknya tak jauh dari kawasan Stadion Manahan Solo, hanya puluhan meter dari Taman Balekambang, Solo.
Pertama kali bangunan pasar tidak terlalu besar dan cenderung kumuh. Pada 2011 Pemkot Solo merevitalisasi dan merenovasi pasar yang mempunyai luas area 12.754 m, dengan konstruksi beton bertingkat dua lantai.Â
Terdapat 523 pedagang yang terdiri dari 64 pedagang kios, 226 pedagang los, dan 183 pedagang pelataran, serta 42 pedagang ikan hias pindahan pedagang ikan Pasar Gede yang diboyong pada 2012.Â
Setelah proses renovasi selesai, pada Maret 2013 pasar tersebut resmi dinamakan Taman Pasar Burung dan Ikan Hias Depok.
Pasar Depok tak pernah sepi pengunjung. Setiap harinya ratusan pembeli dan penjual melakukan aktifitasnya di pasar tersebut. Pasar Depok menjadi lokasi favorit berburu berbagai binatang, terlebih para pecinta burung.Â
Pedagang di Pasar Depok menawarkan harga yang relatif murah, juga keanekaragaman jenis binatang yang menjadi koleksi andalan. Tak hanya membeli, beberapa pengunjung juga ada yang menjual hewan  piaraannya ke Pasar Depok.
Pasar Depok termasuk salah satu pasar burung legendaris di Indonesia. Pasar ini menjadi sentra utama jual beli berbagai jenis burung, baik burung hasil penangkaran maupun penangkapan di alam liar.Â
Burung-burung yang dijual pedagang di antaranya parkit, lovebird, jalak suren, murai batu, cucak hijau, cucak rowo, beo, kacer, kenari, parkit, dan sebagainya.Â
Pedagang juga menjual berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan burung, seperti pakan burung, mulai dari pakan buatan seperti pur sampai pakan hidup, seperti kroto jangkrik, kelabang, dan kecoak. Lalu aneka macam sangkar dan perlengkapan burung, baik untuk keperluan lomba maupun perawatan sehari-harinya.
Tak hanya menjadi tujuan pecinta burung dan ikan, Pasar Depok menjadi tempat berburu bagi para pecinta unggas hias, reptil, dan hewan mamalia lainnya, seperti merpati hias, ayam mutiara, ayam cemani, ayam kate, ayam ketawa, kucing, anjing, ular, kelinci, kadal, biawak, tokek, dan kelelawar.Â
Berbagai satwa di Pasar Depok didatangkan dari wilayah Solo raya dan dari luar kota, bahkan luar Jawa, seperti dari Sumatra, Kalimantan, Sumbawa, dan Lampung. (Miv/ berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H