Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Kepribadian Dahlan Iskan Menurut Teori Adler

11 Desember 2017   08:35 Diperbarui: 11 Desember 2017   08:46 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keinginan untuk menjadi superioritas dahlan iskan dimulai ketika Suatu saat ibu Dahlan terserang penyakit yang membuat perutnya membesar. Karena orang desa dan tak punya biaya, mereka tak tahu itu penyakit apa. Akhirnya ibu Dahlan meninggal dunia. 

Ketika dewasa Dahlan baru tahu bahwa penyakit ibunya itu adalah sejenis kista yang dengan operasi sederhana bisa sembuh. Jika Dahlan mengingat itu, kecewa hatinya. Saat itulah Dahlan bertekad menjadi orang pandai, kaya dan sukses. Agar tidak terjadi lagi hal seperti itu di kehidupannya.

Meskipun dahlan tidak meyelesaikan kuliahnya, beliau dapat mencapai superioritasnya dahlan mengawali  karir sesuai minatnya menjadi Reporter di Mimbar Masyarakat. Mimbar masyarakat merupakan surat harian kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian, pada tahun 1976 dahlan iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo.  

Kesungguhan superioritasnya dapat dilihat dari Kariernya terus menanjak, pada tahun 1982, ia pun memimpin surat kabar Jawa Pos. Di era kepemimpinannya, Jawa Pos yang hampir mati pun kembali berdenyut. Selang 5 tahun, berdirilah Jawa Pos News Network atau lebih sering dikenal dengan JPNN yang merupakan salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia dengan memiliki 134 surat kabar, majalah, dan tabloid serta sekitar 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. 

Aksi Dahlan masih berlanjut, pada tahun 1997, ia mendirikan gedung Graha Pena di Surabaya dan Jakarta. Lalu, pada tahun 2002 ia mendirikan TV Lokal bernama JTV di Surabaya, lalu dlanjutkan dengan Batam TV di Batam serta Riau TV di Riau. 

Pencapaiannya yang terus menaik seperti anak tangga ini memperlihatkan bagaimana kompensasinya terhadap inferioritasnya terhadap identitas di kehidupan masa kanak-kanaknya yang hanya sebagai anak desa yang serba kekurangan  dengan pencapaiannya karirnya yang sangat baik.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAHLAN ISKAN DAN KAITANNYA DENGAN KEPRIBADIANNYA

Kepribadian seorang individu yang berperan sebagai pemimpin akan mempengaruhi pengambilan kebijakan pada pemerintahannya. ilmu politik adalah tentang kebijakan, keputusan negara dan kekuasaan, dimana pasti terdapat mahluk politiknya yang memiliki lima unsur yaitu kognisi, sikap, nilai, identitas, emosi, maka menjelaskan bahwa pribadi individu sebagai politik dengan kepribadiannya berpengaruh pada keputusan yang di ambil.

 Keberhasilan awal Dahlan Iskan membenahi PLN mengantarkannya menjadi Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit Menjadi Menteri BUMN, menjadikan Dahlan Iskan super sibuk. Berbeda dengan Menteri-menteri BUMN sebelumnya, Dahlan Iskan tidak mau menjadi menteri yang hanya duduk di belakang meja. 

Dia tidak mau hanya menerima laporan dari para staf, yang umumnya bersikap ABS. Seluruh BUMN dari yang paling kaya sampai BUMN "dhuafa" didatangi satu persatu. Dari kunjungan itu Dahlan memperoleh gambaran tentang segala permasalahan riil yang dihadapi setiap BUMN. Dahlan Iskan mempraktekkan semangat entrepreneurship dengan slogannya yang terkenal; kerja. Kerja, kerja. 

Slogan yang sama diikuti oleh Presden Jokowi, termasuk baju putih-putih. Yang membedakan, Dahlan Iskan selalu memakai sepatu sket kemanapun pergi termasuk menghadiri acara-acara di istana. Dahlan Iskan juga tidak ingin dibatasi pergerakan sebagai Menteri, karena anggaran perjalanan menteri yang terbatas. Maka sebagian besar perjalanan dinasnya dibiayai dari kantong sendiri, seperti mencarter pesawat kecil untuk tujuan daerah-daerah terpencil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun