Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Kepribadian Dahlan Iskan Menurut Teori Adler

11 Desember 2017   08:35 Diperbarui: 11 Desember 2017   08:46 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahlan Iskan adalah anak dari pasangan Mohammad Iskan dan Lisnah. Dahlan adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bernama Khosyatun, kakak keduanya bernama Sofwati sedangkan adik bungsunys bernama Zainuddin. Orang tua Dahlan Iskan bukanlah orang kaya, bahkan sangat miskin sekali. Dahlan dan saudara-saudaranya terbiasa hidup dalam  kesederhanaan. Kehidupan telah menempa Dahlan kecil menjadi pribadi yang tangguh. 

Sering ia dan saudaranya merasa perih di perut karena menahan rasa lapar, ia belitkan sarung di perutnya. Kemiskinan bukan berarti harus meminta-minta untuk dikasihani melainkan harus dihadapi dengan bekerja dan berusaha. 

Ayah Dahlan pernah berkata " Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa". Begitulah prinsip keluarga Dahlan. Dahlan dibesarkan oleh  sosok orang tua yang bersahaja. Ayah dan ibunya adalah pasangan yang harmonis, walaupun hidup serba kekurangan, ayah dan ibunya hampir tidak pernah bertengkar.(sumber: tribunnews.com)

Jika direlevansikan dengan teori adler, minat sosial pada dahlan kecil cendeung optimal karena dahlan yang kecilnya serba kekurang tidak lantas membuat dia merasa terpuruk dia membantu kedua orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tetapi dahlan tetap menjadi anak-anak seperti halnya anak-anak lainnya. Dahlan kecil dikenal periang dan memiliki banyak teman. 

Bukanya malu dengan keadaan oekonomi keluarganya dahlan malah mengajak semua teman-temannya untuk bermain sambil mengembala hewan ternak keluarganya. Menurut adler minat sosial tumbuh karena lingkungan terutama orang tua, dahlan diasuh oleh orang tua yang sangat bersahaja ini mengindikasikan dahlan memiliki minat sosial yang baik karena keduaorangtuanya.

 Dahlan kecil  hanya memiliki baju satu stel yaitu kaos dan celana serta satu sarung. Sarung adalah baju serba guna bagi beliau. Saat beribadah juga menggunakan sarung, saat baju dan celana nya dicuci, maka sarunglah yang beliau kenakan sampai pakaiannya kering, saat tidur di malam hari ia gunakan sarung untuk selimut. Ketika sekolah ia tidak mempunyai sepatu. 

Saat itu jarak antara rumah dan sekolahnya puluhan kilometer, sehingga ia dan saudaranya menempuhnya dengan berjalan kaki dengan merasakan lecet di telapak kaki karena tak bersepatu. Sehingga ia menyimpan keinginan besar (menurutnya saat itu) yaitu bisa memiliki sepeda dan sepatu.

Berdasarkan kondisi diatas sebenarnya beliau juga pernah merasakan kelelahan batin, rasa sedih, kasihan melihat orang tua nya yang begitu sengsara mencari nafkah. Namun dengan kondisi yang sedemikian tidak membuat beliau lalu bertopang tangan dan tidak melakukan apapun untuk memperbaiki kehidupannya.salah satunya dahlan membantu kedua orang tuanya bekerja sepulang sekolah. 

Seperti yang di ungkapkan dalam teori Adler bahwa inferiorita merupakan suatu perasaan yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi superiorita. Adler meyakini bahwa individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan  inferior. Inferiorita bagi Adler diartikan sebagai perasaan lemah dan tidak cakap dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan. 

Maksud nya adalah bahwa kelemahan ekonomi keluarga Dahlan, kelemahan fisik orang tuanya, perasaan yang membuatnya menderita dan perasaan-perasaan inferiority yang lainnya akan membuat Dahlan bangkit dan menuju ke arah superioritas, ke arah yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih bahagia.

PENCAPAIAN SUPERIORITAS DAHLAN ISKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun