Mohon tunggu...
Miftachul Alvi
Miftachul Alvi Mohon Tunggu... Freelancer - Gen Z dengan segala unek"nya

Lulusan SMA/SMK sederajat, ISTJ, level 22, little woman, lagi nyoba hobi baca, dan suka kpop

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Alasan Banyak Gen Z Punya Banyak Akun Medsos

30 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 27 Agustus 2024   11:38 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi gak semua orang punya akun ketiga ini. Contohnya aku ajalah, aku sengaja gak buat akun khusus stalking ini karena aku tipe yang lebih suka stalking secara terang-terangan biar yang aku stalking itu notice kalo aku kepoin. Biasanya malah akau pancing dengan like postingan mereka biar mereka makin kepo apa maunya aku.

Dan untuk yang terakhir yaitu untuk akun yang ke empat. Akun Ini biasanya akun khusus buat kerjaan atau nugas dikampus. Jadi akun ini cuma kita peruntukkan buat kerjaan perofesional dan juga biar kelihatan lebih estetik aja. Kita para gen z jelas gak mau promosi tentang kerjaan atau tugas kampus bisa berakibat mengganggu tigkat privasi kita. 

Kita para gen z emang udah tebiasa dituntut secara paksa buat ikut berpartisipasi dalam mempromosikan medsos kantor atau kampus kita juga. Malah sekarang kesannya kaya emang udah wajib banget buat kita sebagai pegawai maupun mahasiswa buat ikut follow akun medsos kantor atau kampus, solanya sekarang kalian juga pada tau kalau jumlah follower dan like jadi sangat penting di era kaya gini.

Terlepas dari kontroversi baik dan buruknya gen z yang punya banyak akun medsos, kita emang juga harus mulai berfikir bahwa media sosial bukanlah jati diri kita sesungguhnya. Kita bebas memperlihatkan sosok mana yang kita ingin orang lain lihat. Selama itu tidak melanggar norma dan nilai, aku rasa hal itu wajar saja dan gapapa dilakukan.

Tapi kalo misal dari para pembaca ada yang keberatan dan gak setuju bisa bantu saran dan kritik di komentar, siapa tau dengan makin seringnya kita bahas isu-isu kaya gini bisa membantu kita semakin bijak dalam bermedia sosial. Sekian dulu dari aku, terimakasih buat yang udah mau baca, byee.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun