Mohon tunggu...
mama clemira
mama clemira Mohon Tunggu... Guru - good daughter, happy mom

cle

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Stockholm Syndrome

4 Januari 2020   10:34 Diperbarui: 4 Januari 2020   10:51 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber : pinterest

Pernahkah kalian mendengar tentang stockholm syndrome? 

Terus kenapa namanya Stockholm Syndrome? 

Apakah itu syndrome tentang tempat? 

Bukankah Stockholm adalah nama tempat di Swedia?

Oke kita akan menjawab satu persatu pertanyaannya.

Stockholm memang nama tempat lebih tepatnya nama ibukota dari Swedia.

Kemudian untuk Stockholm Syndrome sendiri adalah keadaan psikologis dimana orang yang diculik mempunyai ikatan perasaan dengan orang yang menculiknya.

Bisa dibilang si korban jatuh cinta kepada si penjahat.

Nama stockholm sindrome sendiri diperkenalkan oleh seorang kriminolog yang bernama Nils Bejerot. Nama stockholm diambil dari sebuah kasus perampokan bank yang terjadi pada tahun 1973 di Stockholm, Swedia. Dimana para korban penyandraan pada saat perampokan membangun ikatan emosional dengan orang yang menyekapnya bahkan para korban menolak untuk bersaksi dan menjatuhkan dakwaan kepada para pelaku penyekapan.

Stockholm Syndrome bisa terjadi juga dalam hubungan asmara baik dalam pernikahan atau pacaran. Dalam hal ini munculnya stockholm syndrome ditandai dengan adanya perlakuan yang kasar dari pasangan, ancaman dan intimidasi yang bersifat fisik maupun psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun