Mohon tunggu...
Miftakhul J
Miftakhul J Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelajar

YouTube : https://youtu.be/IzGIszlXDjU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Minggu

5 Desember 2022   22:24 Diperbarui: 7 Desember 2022   19:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini Sabtu tanggal 3 Desember aku akan bertemu seniorku yang telah keluar dari kantorku saat ini, karena memang ada 1 dokumen dan gift untuknya. Sekarang sudah menunjukkan pukul 16.10 WIB dan aku bergegas untuk pergi pulang karena hari Sabtu aku tetap bekerja dikantor, setelah menunggu ayahku menjemputku ke kantor 5 menit kemudia ayahku datang menggunakan motor. Diperjalanan suasananya lumayan cukup ramai tapi tidak macet, melewati beberapa tempat makan dan juga toko-toko dipinggir jalan. 

Saat didaerah Munjul ini tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung dan gerimis, lalu aku meminta ayahku berhenti disalah satu tempat yang ingin aku kunjungi yaitu Toko Dimsum. Sesampainya disana ternyata hanya ada 1 pelanggan dan diriku, karena tempatnya cukup kecil jadi ayahku parkir disebelah tokonya yang memang lahan parkirnya lumayan besar. Disaat aku melihat daftar menu tiba-tiba berfikir untuk membelikan beberapa Dimsum agar adik dan ibuku juga ikut makan, setelah memilih-milih Dimsum tiba-tiba banyak orang berdatangan bukan hanya untuk berteduh melainkan mereka juga membeli Dimsumnya.

"Dimsumnya ini aja ya kak ada tambahan lagi? " tanya mbak-mbak kasir "Udah kak itu saja." jawabku lalu membayar total Dimsum tersebut. Diperjalan pulang kerumah cuaca semakin gelap dan ternyata benar saat aku dan ayah memasuki gang hujan datang cepat untungnya kami berdua tidak basah kuyup, aku meletakkan Dimsum yang baru saja aku beli dan "Mah aku beli Dimsum sesuai dengan permintaan, cobain nih." lalu ibu ku mengangguk dan memberikanku mangkuk kecil untuk saosnya. Adikku pun datang dan bertanya "Beli apa ini?" sembari membuka kresek yang berisikan Dimsum.

Dimsum sudah dibuka beserta saosnya sumpitnya hanya diberi 2 pasang jadi aku bergegas ke dapur untuk mengambil sumpit punyaku. Disaat kami makan bersama ayahku yang akan pergi kemasjid pun tersenyum "Alhamdulillah, semoga bisa sering-sering seperti ini ya." kata ayahku dan langsung mengucapkan salam lalu menutup pintu kembali. Ibu ku bertanya "Kamu gak mandi? katanya mau kasih dokumen sama gift buat senior kamu malah nyantai aja sebentar lagi jam 6, cepat ke kamar mandi. " tanpa basa basi saat ibu berkata seperti itu aku melihat kearah jam dinding ternyata sudah pukul 17.50 WIB.

Pergi mandi dan bersiap untuk pergi, ayahku sudah pulang dari masjid dan bertanya "Kamu udah siap mau kemana emang?" "Aku mau pergi sama seniorku itu, sekalian cari jodoh atau gak cogan (Cowo Ganteng) gitu yakan... Sekalian jajan-jajan." jawabku penuh semangat. Selesainya makeup tipis-tipis aku meminta ayahku untuk mengantarkan ke tempat yang sudah dijanjikan oleh seniorku. Namun disaat akan pergi aku menerima pesan bahwa seniorku sudah berada di kafe bersama temannya.

Setelah sampai ditempat aku pamit kepada ayahku dan bergegas jalan ke kafe, disepanjang jalan aku hanya menelepon seniorku ini karena tempatnya tidak tahu dimana. Sesampainya di kafe aku mendatangi mbak-mbak yang jaga disitu "Mbak aku mau ketemu teman yang memakai Hijab Hitam dan baju Hitam, katanya sih disebelah kiri..." "Oh mungkin didalam kak biar saya antar kedalam." jawab mbaknya dan kami pun menemukan seniorku ada di dalam.

Sontak aku kaget karena ia sedang bersama seorang lelaki yang tidak tahu itu siapa, lalu aku dipersilahkan duduk tepat disebelah kiri seniorku sedangkan lelaki itu ada di depan senior. Tanpa pikir panjang aku hanya tersenyum lebar dan mengira mereka teman dekat atau memang teman kuliah yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba lelaki tersebut menawarkan minum "Mau pesan apa?" "Iya Kez mau minum apa nih ada di menu." tanya seniorku "Makasih tapi aku maunya ketempat yang itu loh kak." jawabku ke senior "Iya bentar lagi ya abis ini kita kesana." jawab senior.

Aku memperkenalkan diri ke lelaki itu tanpa bersalaman hanya "Hai aku Kezia temannya Kak Bunga." lelaki itupun hanya mengangguk dan tersenyum. Aku bercerita bagaimana kondisiku saat ini ketika ditinggalkan oleh Bapak Manager yang harus pergi Dinas keluar kota selama 4 bulan kedepan dan ya aku bingung harus bagaimana tanpanya dikantor.

Namun ketika asyik bercerita aku dan Kak Bunga lupa jika dihadapan kita berdua ada lelaki yang tentunya ia hanya menyimak percakapan kita berdua. Dan ia bertanya "Kalian udah berapa lama gak ketemu?" "Hmmm kapan ya.." tanya Kak Bunga kepadaku "Oh waktu ambil baju itu mungkin sebulan yang lalu kan ya..." jawabku "Kirain udah lama, soalnya Kezia pas cerita kayak udah lama banget pengen ngobrol dan pas ketemu ceritanya asyik gitu.." kata lelaki tersebut "Hehehe kita kadang suka seperti ini kak kalau udah ngobrol suka lupa tempat dan sekeliling, maaf ya kak..." jawab Kak Bunga kepada lelaki itu. "Iya gapapa santai aja." jawab lelaki itu dan tersenyum.

Disaat seperti itu ia izin untuk ke toilet dan aku bertanya "Kak itu temen kuliah? " "Bukan dia orang yang mau ketemu dari Dating Apps gitu Kez." jawab Kak Bunga lalu tertawa kecil "Hah yang benar kak, masa sih kok bisa seyakin itu ketemu orang baru." tanyaku yang masih kaget "Iya sebenarnya sih ga mau meet kan kasian jauh-jauh yaudah sekalian aja aku ajakin kamu biar ga sendiri banget ketemunya.." jawab Kak Bunga.

Setelah ia kembali "Kak pergi sekarang yuk, nanti takut kemalaman..." tanyaku "Yaudah ayo, Kez.." "Eh kalian mau pergi sekarang?" tanya lelaki itu "Iya Kak, Kakak habis ini mau kemana emang?" tanyaku "Engga tau.." jawabnya kebingungan "Yaudah ikut kita aja gimana? mau kan?" tanyaku agar dia ikut bersama kami berdua "Emang boleh?" jawabnya "Iya gapapa ikut aja kak." Jawab Kak Bunga dengan jelas.

Disaat kita akan pergi Kak Bunga bertanya "Bentar Kez, bayar dulu minuman tadi.." "Udah dibayar tadi.." jawab lelaki itu. Kami pun pergi dan aku sangat semangat karena tujuanku akhirnya akan terpenuhi malam ini. Ketika masih berada di area Wisata Kuliner ini  lelaki tersebut sesekali menawarkan "Mau beli sempol ga? Mau beli minum ga?" Aku yang berada diantara mereka berdua hanya menjadi pendengar radio berjalan saja, hahaha lucu sekali bukan seperti adik yang sedang menemani kakaknya berkencan.

Sesampainya di lokasi ternyata kafenya tutup sedangkan cuacanya gerimis gitu dan akhirnya "Kez mau kemana nih, apa balik lagi ke Wiskul?" tanya Kak Bunga kepadaku "Iya balik lagi aja kak.. aku capek haus..." jawabku dan berbalik arah menuju Wiskul. Ditengah perjalanan aku yang mendahului mereka berdua terdengar jika si lelaki tersebut bertanya "Kezia kalau dijalan diem ya?" "Hah iya mungkin dia bt kafenya gak buka, jadi diem kak.." jawab Kak Bunga, aku yang mendengarnya pun mendumal kecil "Aku tuh capek pengen makan tapi malah tutup meni mengsedih.." untungnya mereka berdua tidak mendengar itu.

Dan sampailah kita di Wiskul lalu aku berpikir akan membeli apa ya karena sekarang sudah menunjukkan pukul 20.35 WIB tetapi masih jalan-jalan mencari jajanan "Kez, kamu mau minuman yang waktu itu kita beli gak?" tanya Kak Bunga "Boleh aku haus kak.." jawabku dengan lemas. Sesampainya ditempat minuman tersebut Kak Bunga menawarkan kepada lelaki itu tetapi dia tidak terlalu menyukai minuman dingin berbeda dengan aku dan Kak Bunga yang sangat menyukai es.

Setelah menyusuri jajanan "Kak mau beli Sempol ga?" tanyaku ke Kak Bunga "Iya ayo yang di depan ya, kalau gak penuh kita beli kalau penuh engga deh.." jawab Kak Bunga. Namun saat kami berjalan menuju tempat Sempol minuman Kak Bunga yang kami beli bersama itu jatuh ke Aspal dan ya berserakan kemana-mana, lalu lelaki itu mengambilnya dan membuang ke tempat sampah di dekatnya . Sesampainya di tempat Sempol aku langsung bertanya ke pada Abang Sempolnya "Pak ini udah ada yang punya belum ya?" "Belum neng, ambil aja.".

Setelah jajanan yang aku dapatkan akhirnya kami memutuskan untuk pulang karena gerimis semakin banyak dan Seniorku pulang bersama lelaki itu, sedangkan aku meneduh ditempat Pangkas Rambut yang kebetulan tutup jadi sembari menunggu ayahku menjemput. Aku berdiri lalu live di sosmedku agar tidak kesepian walaupun sebelahnya Pangkas Rambut ini tempat makan yang cukup ramai tetapi tetap saja aku merasa kesepian.

Pukul 21.30 ayahku masih diperjalanan dan tiba-tiba ada pesan masuk dari seniorku jika ia dan lelaki itu pergi terlebih dahulu menaiki angkutan umum, lalu aku membalas pesan tersebut semoga mereka berdua tidak kehujanan. Sedangkan seniorku ini hanya mengingatkanku agar tidak menunggu ditempat sepi. Tak lama kemudian ayahku datang lalu kami pulang kerumah dengan selamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun