Oleh: Mifrohatul Faizah
PENDAHULUAN
Hukum dan peraturan di sekolah bagaikan rambu rambu lalu lintas, yang membantu kita menyeberang jalan dengan aman. Sama halnya dengan hukum dan peraturan di sekolah, juga membantu siswa belajar dengan aman dan nyaman. Bayangkan jika sekolah tidak ada peraturan, Seluruh siswa boleh datang kapan saja, memakai pakaian apa saja, dan bermain di mana saja. Pasti akan sangat kacau, tidak terkontrol dan belajarpun jadi tidak kondusif.
Aturan di sekolah dibuat untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan peserta didik. Dengan adanya hukum dan aturan, siswa tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan saat berada dalam lingkungan sekolah. Hukum dan aturan membantu siswa untuk belajar bertanggung jawab, disiplin, serta menghargai hak-hak teman dan guru.
Sayangnya, banyak siswa yang kurang peduli dan sadar akan pentingnya hukum dan peraturan yang berlaku. Sehingga dapat berdampak negatif pada proses belajar mengajar dan pembentukan karakter.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sebagai salah satu mata pelajaran di tingkat sekolah dasar memiliki peran krusial dalam menanamkan pemahaman mendasar tentang hukum dan aturan dalam lingkungan sekolah dan juga kehidupan bermasyarakat. Jadi, mari kita bahas bagaimana pendidikan Pkn dapat mengajarakan siswa menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah kemudian kedepannya dapat berdampak baik di lingkungan masyarakat.
PEMBAHASAN
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter siswa yang baik dan disiplin di lingkungan sekolah, juga kedepannya dalam lingkungan masyarakat. Salah satu aspek penting yang diajarkan dalam PKN adalah pemahaman tentang hukum dan aturan. Sejak usia dini, siswa perlu dikenalkan pada konsep hukum dan aturan yang berlaku di masyarakat. Penanaman nilai-nilai hukum ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan generasi yang taat hukum, tetapi juga untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir kritis dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan disiplin. Agar dapat mencapai hal tersebut, dibutuhkan model pembelajaran PKN yang efektif, yaitu model pembelajaran yang mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri setiap siswa bahwa ia mempunyai hak dan kewajiban konstitusional yang harus diimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Cara efektif untuk menanamkan pemahaman hukum aturan pada siswa SD adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang kontekstual. Materi dapat dikaitkan dengan situasi nyata yang sering dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari, seperti aturan di sekolah, di rumah, atau di lingkungan masyarakat. Misalnya, guru dapat mengajarkan konsep disiplin menaati aturan dengan memberikan contoh apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh siswa saat berada di dalam kelas. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran yang aktif, seperti diskusi kelompok, role-playing, atau simulasi, dapat meningkatkan partisipasi siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.
Untuk memeperkuat pemahaman siswa tentang hukum dan aturan, guru PKN dapat memanfaatkan bergabagai sumber belajar, seperti buku pelajaran, modul, gambar, video, atau permainan edukasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga dapat memperkaya proses pembelajaran, misalnya dengan menggunakan aplikasi atau website yang berisi materi hukum yang interaktif. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan gaya belajar masing-masing siswa dan menyesuaikan metode pembelajaran agar lebih efektif.
Lingkungan sekolah dijadikan sebagai sarana pembelajaran tentang hukum dan aturan. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan menjunjung tinggi nilai-nilai hukum, siswa dapat secara langsung mengalami bagaimana hukum dan aturan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penerapan aturan-aturan sekolah yang jelas dan konsisten, kemudian melibatkan siswa dalam proses pembuatan dan penegakan aturan tersebut, siswa dilatih untuk memahami pentingnya aturan dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama, dari hal itu diharapkan akan tumbuh rasa memiliki tanggung jawab siswa atas terciptanya ketertiban sekolah.
Dalam menanamkan pemahaman hukum dan aturan melalui pembelajaran Pkn, aturan yang diterapkan meliputi kewajiban siswa untuk mengikuti tata tertib lingkungan sekolah, seperti datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan menghormati guru serta teman. Siswa diajarkan untuk memahami pentingnya menghormati hak orang lain, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, serta menjaga kebersihan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Melalui pembelajaran Pkn, siswa juga dikenalkan dengan berbagai aturan yang ada di masyarakat, seperti pentingnya berbicara dengan sopan, tidak berkelahi, serta menghindari tindakan yang dapat merugikan orang lain. Dengan cara ini, siswa belajar untuk menghargai hukum dan aturan yang ada di sekolah dan masyarakat, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab siswa terhadap hukum dan aturan tidak hanya tergantung pada peran guru, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari semua pihak, terutama orang tua dan orang-orang terdekat. Orang tua, sebagai pendidik pertama dan utama, memiliki peran besar dalam memberi dukungan, motivasi, serta contoh yang baik kepada anak di rumah. Mereka dapat membiasakan anak untuk memahami dan menghargai aturan, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan sosial lainnya. Dorongan dari orang  terdekat dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab. Dengan begitu anak dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dengan siapapun di berbagai situasi, kapan pun dan di mana pun.
KESIMPULAN
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan pemahaman hukum dan aturan yang baik siswa yang berlaku di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Melalui pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan menggunakan metode yang aktif, seperti diskusi, role-playing, dan simulasi, siswa diajarkan untuk memahami dan menerapkan aturan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi generasi yang taat hukum, tetapi juga dapat berpikir kritis dan bertindak secara bertanggung jawab dalam berbagai situasi.
Selain guru, orang tua juga menjadi peran yang sangat penting dalam memberikan contoh, motivasi, dan membiasakan anak dalam menghargai aturan, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara pihak sekolah dan orang terdekat, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan siap menerapkan nilai-nilai hukum dan aturan di mana pun mereka berada.
Â
Daftar isi
Suryani, A. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar: Menumbuhkan Karakter Bangsa dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: Kencana.
Depdikbud. (2022). Kurikulum Merdeka: Panduan Implementasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sudjana, Nana. (2018). Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Anisaul Nurul Hidayati1 , Esha Riska Qur'ani (2023) Indigenous Knowledge Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam mewujudkan Penegakan Hukum di Indonesia
Sukardi, A. (2019). Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini: Peran Orang Tua dan Lingkungan. Bandung: Alfabeta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H