Mohon tunggu...
Ahmad Miftahul Farohi
Ahmad Miftahul Farohi Mohon Tunggu... Lainnya - Hanyalah orang biasa

Pecinta genre misteri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Api dalam Diam

18 Juni 2024   20:14 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi api dalam diam | Sumber: pexels.com

Rian tersenyum. "Yang penting, kita bisa belajar dari kesalahan kita dan menjadi lebih baik. Mari kita jadikan ini pelajaran untuk semua orang."

Kata-kata Rian tersebar di seluruh sekolah, dan tidak ada lagi ejekan atau bully di sekolah tersebut. Prestasi Rian telah mengubah pandangan semua orang tentang apa artinya menjadi seorang pemenang sejati.

Bu Ratna, yang mendengar cerita tersebut, merasa bangga dan terharu. "Rian, kau telah memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Teruslah berkarya dan menginspirasi," katanya saat bertemu Rian di koridor sekolah.

"Terima kasih, Bu. Semua ini tidak akan terjadi tanpa dukungan dari guru-guru seperti Ibu," jawab Rian dengan tulus.

Rian yang sebelumnya selalu sendirian, kini menjadi sosok yang dihormati dan dikagumi. Teman-teman yang dulu sering menghinanya kini mendekatinya dengan rasa hormat. Mereka tidak hanya melihat kecerdasannya, tetapi juga kebesaran hatinya. Di pinggiran kota yang ramai, sekolah tua itu kini menjadi saksi bisu sebuah cerita tentang api semangat yang menyala dalam diam, mengubah hinaan menjadi sorakan, dan memadamkan dendam dengan prestasi gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun